Kinerja Unit Bisnis E-Commerce Dorong Pendapatan GOTO, Bagaimana Pandangan Analis?
GoTo secara konsisten meminimalisir biaya bakar uang dan mendorong peningkatan monetisasi melalui adjustment tarif, serta meluncurkan produk baru
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unit bisnis e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Tokopedia mencatat kenaikan pendapatan bruto sebesar 21 persen menjadi Rp2,26 triliun pada kuartal I 2023 dibandingkan Rp1,87 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Situasi positif di Tokopedia tersebut, turut mendorong terjadinya upaya optimalisasi biaya sehingga terjadi efisiensi di sejumlah pos pengeluaran GOTO.
Hasilnya, pendapatan bruto GOTO meningkat 14 persen menjadi Rp6 triliun pada kuartal I 2023 dengan efisiensi biaya insentif pemasaran turun sebesar Rp2,6 triliun atau 39 persen.
Baca juga: Saham GOTO Melonjak, IHSG Naik 0,77 Persen ke 6.963 pada Perdagangan BEI Sesi I
”Fokus kami pada pelanggan setia yang profitabel serta kedisiplinan dalam pengelolaan beban, telah meningkatkan efisiensi secara signifikan, sekaligus memberikan sekilas gambaran prospek GoTo di masa depan,” ucap Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo dalam keterangannya, ditulis Jumat (28/4/2023).
Dengan pencapaian Tokopedia tersebut, untuk kali pertama unit bisnis e-commerce GOTO ini juga berhasil mencapai margin kontribusi positif per kuartal I 2023. Sebesar 0,3 persen dari GTV atau meningkat 223 basis poin (bps) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Pada satu sisi, tercapainya margin kontribusi positif bisnis e-commerce ini sejalan dengan rencana yang ditetapkan manajemen GOTO.
”Dengan tercapainya margin kontribusi positif keseluruhan Grup pada kuartal ini, Perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis. Hal ini didukung oleh peningkatan pertumbuhan pendapatan serta rasionalisasi insentif secara konsisten,” Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo, menambahkan.
Baca juga: Simak Rekomendasi Analis soal Saham GoTo Usai Rilis Kinerja 2022
Analis BCA Sekuritas, Fahkrul Arifin, menilai tercapainya margin kontribusi positif seiring dengan kenaikan kinerja termasuk di Tokopedia merupakan hal yang fundamental bagi perkembangan bisnis GOTO.
Terutama dalam menuju positifnya EBITDA Disesuaikan (Adjusted EBITDA) yang ditargetkan terealisasi pada akhir 2023.
”GoTo secara konsisten meminimalisir biaya bakar uang dan mendorong peningkatan monetisasi melalui adjustment tarif, serta meluncurkan produk baru dengan margin yang lebih tinggi. Kinerja kuartal I ini menjadi pijakan yang baik dan momentum turn-around bagi GOTO dalam mempercepat profitabilitas,” ungkap Fahkrul kepada media.
Terlebih kenaikan kinerja Tokopedia khususnya dan grup GOTO secara umum ini terjadi di awal tahun dimana sering kali konsumsi dan belanja masih berjalan lambat sebagaimana tercermin dari moderatnya angka GTV di bisnis e-commerce. Hal ini membuktikan bahwa Tokopedia dan GOTO ditopang oleh besarnya pelanggan setia.
”Ada euforia luar biasa dan mendorong masyarakat untuk menunda konsumsi demi ritual tahunan pulang ke kampung halaman, sehingga ikut mempengaruhi perlambatan GTV. Hari raya Idul Fitri serta pencairan THR masuk di kuartal II, jadi faktor seasonal juga memainkan peran di sini,” terangnya.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Niko Margaronis, dalam risetnya tentang kinerja GOTO Kuartal-I 2023 berjudul “Peningkatan Menuju Profitabilitas yang Melebihi Ekspektasi” meyakini strategi efektif yang dilakukan GOTO adalah sebuah transisi yang menempatkan layanan on-demand (Gojek) dan e-commerce (Tokopedia) di posisi yang lebih baik. Hal ini tercermin pada kinerja tiga bulan awal tahun ini.
”Kedua platform (Gojek dan Tokopedia) meraih tingkat penerimaan (take-rate) yang lebih baik secara YoY (Year on Year) serta mencapai margin kontribusi positif. Keduanya juga terus berhasil menekan kerugian EBITDA,” ujarnya.
Niko juga melihat keberhasilan GOTO dalam menggeser profil demografi pengguna layanan untuk memperkuat basis pelanggan berkualitas (profitable consumer) supaya tercipta profitabilitas yang lebih baik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.