Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ekonom Sebut Modal Asing Akan Keluar dari Pasar Keuangan Indonesia Jika Amerika Gagal Bayar Utang

Kondisi pasar keuangan yang tidak stabil akan berimbas pada pilihan investor untuk lebih memilih investasi aset.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Ekonom Sebut Modal Asing Akan Keluar dari Pasar Keuangan Indonesia Jika Amerika Gagal Bayar Utang
Tribunnews/JEPRIMA
Ilustrasi. Amerika Serikat terancam gagal bayar utang karena batas atau limitnya sudah mentok di 31 triliun dolar AS atau sekira Rp 460 ribu triliun. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet memprediksi, nilai tukar rupiah bakal melemah jika Amerika Serikat (AS) gagal membayar utang atau default.

Pasalnya, kata Yusuf, seandainya default AS itu terjadi, maka secara otomatis berdampak langsung pada pasar keuangan AS yang berujung penyesuaian selera investasi bagi para investor.

"Ketika pasar keuangan AS terdampak dengan default utang yang diwacanakan akan terjadi, tentu dampak yang bisa dirasakan di Indonesia, akan lebih berada pada bentuk larinya aliran kapital dari dalam negeri keluar," kata Yusuf saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (29/4/2023).

Baca juga: Seandainya Amerika Serikat Beneran Gagal Bayar Utang, Berikut Investasi yang Bisa Dilirik

Dikatakan Yusuf, kondisi pasar keuangan yang tidak stabil itu, berimbas pada pilihan investor untuk lebih memilih investasi aset, sehingga dapat terjaga nilai investasinya.

Hal tersebut kata Yusuf, justru akan mempengaruhi pasar keuangan Indonesia.

"Dengan kondisi pasar keuangan yang tidak begitu stabil, para investor lebih cenderung memilih 'Save Heaven' untuk menempatkan instrumen investasinya," ucap dia.

Berita Rekomendasi

"Sayangnya, Indonesia belum menjadi salah satu kategori negara. Sehingga mereka akan melarikan dananya. Muaranya, umumnya bisa berdampak juga terhadap pelemahan nilai tukar rupiah," sambungnya.

Sebelumnya kabar default AS itu mencuat saat Menteri Keuangan AS menyampaikan sambutan dalam acara Washington dengan eksekutif bisnis dari California, pada Selasa (25/4/2023).

Yellen mengatakan Amerika Serikat (AS) terancam gagal bayar utang alias default. Kata dia, default utang AS akan mengakibatkan hilangnya pekerjaan, mendorong pembayaran rumah tangga untuk hipotek, pinjaman mobil, dan kartu kredit menjadi lebih tinggi.

Kemudian, kegagalan Kongres AS untuk menaikkan plafon utang pemerintah, dan berdampak pada gagal bayar utang AS, akan memicu bencana ekonomi yang akan mendorong suku bunga AS lebih tinggi untuk tahun-tahun mendatang.

Negeri Paman Sam terancam gagal bayar utang karena batas atau limitnya sudah mentok di 31 triliun dolar AS atau sekira Rp 460 ribu triliun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas