Harga Emas Turun 0,18 Persen, The Fed Diperkirakan Tetap Menaikkan Suku Bunga
Hal ini dikhawatirkan akan membuat The Fed akan tetap berada pada jalur kenaikan suku bunga dalam pertemuan kebijakan pekan ini.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pada perdagangan awal pekan ini, harga emas global turun.
Anjloknya harga emas terjadi setelah data biaya tenaga kerja AS menunjukkan kenaikan lebih tinggi dari perkiraan.
Hal ini dikhawatirkan akan membuat The Fed akan tetap berada pada jalur kenaikan suku bunga dalam pertemuan kebijakan pekan ini.
Pukul 07.21 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2023 di Commodity Exchange ada di US$ 1.995,50 per ons troi, turun 0,18 persen dari akhir pekan lalu yang ada di US$ 1.999,10 per ons troi.
Baca juga: Selasa 18 April 2023: Harga Emas Antam Merosot Rp12.000 ke Level Rp1.054.000 per Gram
Mengutip Bloomberg, data Departemen Tenaga Kerja yang dirilis Jumat pekan lalu menunjukkan, indeks biaya tenaga kerja, yang menjadi ukuran upah dan tunjangan meningkat 1,2% pada kuartal I-2023.
Kenaikan ini lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang sebesar 1,1%.
Angka-angka tersebut menggarisbawahi persistensi tekanan inflasi dalam ekonomi AS, dan membuat pejabat Fed tetap berada pada jalur untuk menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Prospek pengetatan moneter lebih lanjut telah membuat emas tertahan, menyusul kenaikan tajam sejak awal Maret.
Kini, investor juga tengah mencermati tanda-tanda tekanan lebih lanjut di sektor perbankan, yang dapat membebani pertumbuhan ekonomi. (Kontan/Herlina Kartika Dewi)