Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tenaga Kerja Makin Terancam, Kadin: Tahun 2030 Sebanyak 23 Juta Pekerja Manusia Diganti Mesin

Pertumbuhan teknologi otomasi di era industri 4.0 tidak diikuti oleh ketrampilan sumber daya manusia (SDM).

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tenaga Kerja Makin Terancam, Kadin: Tahun 2030 Sebanyak 23 Juta Pekerja Manusia Diganti Mesin
Larasati Dyah
Ribuan buruh menghadiri May Day Fiesta Peringatan Hari Buruh Internasional di Istora Senayan, Jakarta, Senin,(1/5/2023). 

Arsjad mengatakan, momentum hari buruh menjadi saat yang tepat untuk berdialog dan membangun kolaborasi yang erat antara pengusaha, buruh, dan pekerja.

Langkah solutif harus dikedepankan untuk memastikan buruh dan pekerja mendapat tempat yang layak di tengah tantangan ekonomi nasional yang semakin dinamis dan kompetisi di pasar tenaga kerja yang semakin ketat, terutama di era globalisasi dan revolusi 4.0 saat ini.

Indonesia juga terus bergerak untuk mengejar visi Indonesia emas 2045, yaitu tampil sebagai negara dengan kekuatan ekonomi lima besar di dunia.

Selain lapangan pekerjaan, peran ketenagakerjaan yang terampil, kompetitif, dan produktif menjadi penting untuk mewujudkan visi tersebut, terutama menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dengan kesejahteraan untuk para buruh, pekerja, dan masyarakat menjadi tujuan akhir.

Pada kenyataannya, sebagaimana data International Labour Organization (ILO) tahun 2021, produktivitas Indonesia menempati peringkat ke-5 di Asia Tenggara, di bawah Malaysia dan Thailand.

Datanesia.id melansir, 39 persen atau mayoritas pekerja Indonesia adalah lulusan Sekolah Dasar. Sementara itu, 59,3 persen pekerja dan buruh Indonesia mencari nafkah di sektor informal.

"KADIN Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan buruh dan menjamin tidak ada satu pun yang tertinggal dari pembangunan yang inklusif," katanya seperti dikutip Senin (1/5/2023).

Berita Rekomendasi

"Hadirnya kadinfornaker.id merupakan salah satu tonggak pencapaian dari dialog dan kolaborasi intensif antara pengusaha, buruh, dan pekerja yang sudah berlangsung sejak tahun lalu. Muara akhir dari kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan memastikan buruh dan pekerja selalu menjadi pilihan utama di bursa kerja, yang pada akhirnya akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia," imbuhnya.

Seperti diketahui, kadinfornaker.id adalah platform digital yang bertujuan memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan yang dapat diakses oleh seluruh tenaga kerja di Indonesia dari berbagai sektor dan industri.

Melalui platform tersebut, para pekerja bakal menemukan beragam program pilihan untuk meningkatkan kapasitas atau skil pekerja, mulai dari pembelajaran bahasa, motivasi meningkatkan produktivitas, syarat pendirian badan usaha hingga memulai usaha, dan investasi hingga tes minat dan bakat.

Baca juga: Setelah May Day Para Petinggi Buruh Sore Ini Bakal Bertemu dengan Ganjar Pranowo di Jakarta

Menanggapi peluncuran bersama tersebut, Presiden Joko Widodo dalam sambutan virtualnya mengatakan, inisiatif tersebut sangat penting dalam upaya link and match antara tenaga kerja dan kebutuhan industri, terutama upskilling dan reskilling untuk tenaga kerja.

Hal ini juga bakal mendorong peningkatan keterampilan kewirausahaan untuk memperkuat rantai pasok nasional.

“Saya menyambut baik kerja sama KADIN Indonesia dengan Serikat Buruh dan Serikat Pekerja untuk memberikan kontribusi pada peningkatan produktifitas dan daya saing nasional dalam upaya meningkatkan kesejahteraan buruh, pekerja dan masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Andi Gani mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah KADIN Indonesia dalam menata dialog dan komunikasi yang intensif dengan konfederasi buruh, terutama untuk komitmen meningkatkan kesejahteraan buruh di Indonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas