Daftar Bank di Amerika Serikat yang Mengalami Keruntuhan
Pemberi pinjaman terkemuka di Eropa yakni Credit Suisse juga turut diterpa krisis yang bisa berujung pada kejatuhan bank legendaris itu.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah bank asal Amerika Serikat tengah diterpa krisis selepas runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB). Tak hanya di Amerika, krisis perbankan juga menjalar hingga ke penjuru dunia.
Bahkan salah satu lembaga pemberi pinjaman terkemuka di Eropa yakni Credit Suisse juga turut diterpa krisis yang bisa berujung pada kejatuhan bank legendaris tersebut.
Mengutip data dari Statista, setidaknya terdapat empat bank besar di AS yang tengah diterpa krisis, dan berikut ini daftar keempat bank tersebut:
1. Signature Valley Bank
Silicon Valley Bank (SVB) mengalami kebangkrutan hanya dalam waktru 48 jam, seiring krisis modal yang dialaminya akibat melonjaknya suku bunga acuan di Amerika Serikat.
Baca juga: Akuisisi First Republic Bank, JPMorgan Kucurkan Dana 10,6 Miliar Dolar AS
Tekanan ini yang membuat SVB mengalami krisis modal lantaran para klien mulai menarik uang untuk memenuhi kebutuhan likuiditas mereka.
Hingga SVB mengalami pembengkakan kerugian mencapai 80 miliar dolar AS pada Rabu (9/3/2023). SVB pun akhirnya ditutup pihak berwenang Amerika Serikat (AS) pada 10 Maret 2023.
Adapun penyebab kebangkrutan SVB terjadi karena tiga hal, yakni pertama, sektor yang dibiayai oleh SVB adalah khusus startup dan startup yang telah mengalami penurunan kinerja pada tahun 2022.
Hal ini terlihat dari berbagai indikator dan menyebabkan ancaman penyaluran deposito yang meningkat tinggi. Selain itu, kinerja kreditnya juga menurun.
Kedua, SVB mengalami kenaikan lebih dari tiga kali lipat dalam kurang lebih dua tahun.
Menurutnya, deposito banyak, namun penyaluran kredit tertahan karena kinerja startup yang menurun signifikan.
Hal ini juga menyebabkan kondisi neraca keuangan SVB mengalami tekanan.
Ketiga, yang dialami SVB adalah deposito yang meningkat tinggi dibelikan surat berharga negara di AS, yang jangkanya panjang dan surat berharga negara ini mengalami penurunan nilai ini karena interest rate The Fed yang naik.