Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Erick Thohir Sebut Ada Bos BUMN Bentuk 'Kerajaan' Kecil di Perusahaan Pelat Merah

Kemunculan 'kerajaan - kerajaan' kecil menghambat program percepatan kinerja BUMN secara keseluruhan.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Erick Thohir Sebut Ada Bos BUMN Bentuk 'Kerajaan' Kecil di Perusahaan Pelat Merah
Tribunnews/Alfarizy
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, ada sejumlah direksi di perusahaan pelat merah membuat 'kerajaan' kecil di BUMN. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan, ada sejumlah direksi di perusahaan-perusahaan pelat merah membuat 'kerajaan' kecil di BUMN.

Menurut Menteri Erick, kemunculan 'kerajaan - kerajaan' kecil tersebut di BUMN, terkadang menghambat program percepatan kinerja BUMN secara keseluruhan.

Sebagai contoh, ketika Kementerian BUMN membuat kebijakan merger atau melakukan pengelompokan (grouping) perusahaan pelat merah, terkadang ada Direksi yang kurang sepakat.

Baca juga: Erick Thohir Gabung Sembilan BUMN Jadi Empat Saja, Berikut Tujuh Penggabungan BUMN Sebelumnya

Padahal, langkah-langkah yang diambil Kementerian BUMN tujuannya untuk kebaikan BUMN itu sendiri.

"Misalnya ada BUMN yang akan merger. Bisa terjadi Corporate Secretary atau Direksinya membuat pemberitaan masing-masing. Padahal tujuannya (merger) bagus," ucap Erick, (3/5/2023).

"Itu terjadi karena atasnya terlalu banyak, jadi kerajaan-kerajaan. Makanya grouping kita kecilkan," sambungnya.

BERITA REKOMENDASI

Bercermin pada pengalaman diatas, Erick pun melakukan sebuah terobosan dengan mengadakan Rekrutmen Bersama BUMN sejak tahun lalu.

Rekrutmen kali ini tidak dilakukan secara individu oleh masing-masing perusahaan BUMN, melainkan harus bersamaan.

Tujuan utama Rekrutmen Bersama BUMN ini, menurut Erick, dia ingin agar insan BUMN bisa menyatu sejak awal.

"Rekruitmen tidak individu. Karena saya ingin menyatukan BUMN sejak awal. Karena terkadang terjadi arogansi antara satu perusahaan dengan satu perusahaan lainnya. Ini tidak akan terjadi lagi nanti," ujar Erick.

"Kalau dari muda mereka sudah bersama, mereka akan ingat sewaktu sama - sama digembleng di Kopassus, sama - sama capek. Maka, masalah (persaingan) bisa dihindari, karena sejak muda mereka sudah saling kenal," katanya.

Oleh karena itu, Erick menambahkan akan ada tambahkan materi pelatihan. Bukan hanya bela negara, tetapi juga pengenalan NKRI dan Pancasila.

Sebagai informasi, Rekrutmen Bersama BUMN Dibuka Mei 2023. Bagi setiap pelamar, wajib memperhatikan tanggal-tanggal penting terkait rekrutmen BUMN 2023 tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas