Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Berawal dari Coba-coba, Produk UMKM dari Limbah Koran Kini ‘Mejeng’ di Hotel Bintang Lima

Cerita pemilik produk UMKM berbahan limbah koran yang mendapat tempat display di lobi Hotel The Royal Surakarta Heritage.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Berawal dari Coba-coba, Produk UMKM dari Limbah Koran Kini ‘Mejeng’ di Hotel Bintang Lima
Tribunnews/IST
Produk berupa tas, keranjang, vas, tempat tisu, kalung, hingga jepit rambut Setyo Handmade mendapat tempat display di The Royal Surakarta Heritage, salah satu hotel bintang lima di Kota Solo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kristanti Nareswari (37) masih tak menyangka, produk karyanya yang berawal dari coba-coba kini sudah mejeng di hotel bintang lima.

Perempuan yang akrab disapa Nares itu merupakan pemilik usaha Setyo Handmade dengan produk kreatif berbahan limbah koran.

Aneka tas, keranjang, vas, tempat tisu, kalung, hingga jepit rambut kini mendapat tempat display di The Royal Surakarta Heritage, salah satu hotel bintang lima di Kota Solo.

Fasilitas display didapatkan Nares secara cuma-cuma.

”Saya dapat fasilitas dari Royal Surakarta Heritage pada 2020 secara gratis, waktu awal pandemi Covid-19,” ungkap Nares saat dijumpai di kediamannya, Rabu (10/5/203).

Kristiana Nareswari (37) pemilik usaha bidang kerajinan tangan Setyo Handmade. Produk Setyo Handmade dibuat dari limbah koran bekas.
Kristiana Nareswari (37) pemilik usaha bidang kerajinan tangan Setyo Handmade. Produk Setyo Handmade dibuat dari limbah koran bekas. (Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto - IST)

Setyo Handmade saat itu harus bersaing dengan produk UMKM lain untuk bisa mendapat fasilitas di hotel yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi Solo itu.

Berita Rekomendasi

Produk Nares dikurasi dulu sebelum dipercaya mengisi ruang display di lobi hotel.

“Produknya harus sesuai dengan image hotel, etnik dan sesuai budaya Solo,” ujar Nares.

Kesempatan yang didapat Nares berdampak positif bagi usahanya.

Banyak permintaan produk dari tamu yang menginap.

“Kebanyakan dari Jakarta, yang paling laku kalung,” ujarnya.

Produk Setyo Handmade di lobi The Royal Surakarta Heritage
Produk Setyo Handmade di lobi The Royal Surakarta Heritage (IST)

Usaha beromzet jutaan rupiah per bulan itu rupanya berawal dari coba-coba.

“Awalnya buat mengisi waktu luang memanfaatkan koran langganan yang tidak terpakai di rumah,” ungkapnya.

Bermodal tumpukan koran bekas, produk yang dibuat Nares bisa jadi sumber penghasilan.

Harga produk Setyo Handmade bervariasi, seperti tatakan gelas yang dijual seharga Rp 15.000.

Sementara untuk tas, harganya mulai dari Rp 150.000 hingga Rp 300.000.

Produk UMKM Setyo Handmade - Tatakan gelas yang dibuat dari limbah koran.
Produk UMKM Setyo Handmade - Tatakan gelas yang dibuat dari limbah koran. (IST)

Baca juga: Cerita Nareswari, Pelaku UMKM Solo Sulap Limbah Koran Jadi Sumber Cuan

Komitmen The Royal Surakarta Heritage Dukung UMKM di Solo

Sementara itu Cluster Marketing Communication The Royal Surakarta Heritage, Rin Mukantagara mengungkapkan fasilitas display gratis untuk UMKM dimulai sejak awal pandemi Covid-19.

Meskipun hotel sangat terdampak pandemi, namun The Royal Surakarta Heritage tetap berkomitmen membantu UMKM.

“Tujuan kami ingin membantu, kami ingin berpartisipasi dalam peningkatan UMKM, bersama bergandengan tangan menghadapi pandemi Covid-19,” ungkap Rin saat ditemui, Kamis (11/5/2023).

Rin mengatakan The Royal Surakarta Heritage menjadi hotel pertama di Solo pelopor pemberian ruang display produk UMKM.

Saat ini ada 15 produk UMKM yang mendapat fasilitas display di Hotel The Royal Surakarta Heritage.

Mulai dari produk batik hingga kerajinan tangan.

The Royal Surakarta Heritage menyeleksi secara ketat produk UMKM yang memiliki keunikan dan kualitas bagus.

“Bahkan dulu tim kami sampai mendatangi lokasi UMKM untuk melihat proses pembuatan dan kualitas produknya,” kenang Rin.

Selain pemberian ruang display secara cuma-cuma, The Royal Surakarta Heritage juga memberikan pendampingan UMKM.

Mulai dari mengajari bagaimana membuat konten hingga publikasi di media sosial hotel.

Alhamdulillah sudah kami lalui dua tahun ini dan dampak positifnya makin terasa,” ucapnya.

Tidak sedikit tamu dari luar kota dan mancanegara yang membeli produk UMKM untuk oleh-oleh.

“Banyak yang suka, bahkan beberapa menteri sempat memborong produk UMKM,” ungkap Rin.

Lebih lanjut, Rin mengatakan The Royal Surakarta Heritage tetap berkomitmen mendukung UMKM.

Pihak hotel ke depannya akan membuka kesempatan UMKM di Solo Raya bersaing mendapatkan tempat display gratis di lobi.

“Bulan Juli 2023 rencananya akan kami seleksi lagi, UMKM yang lama tetap boleh ikut,” kata Rin.

UMKM yang terpilih akan mendapat tempat di lobi hotel selama enam bulan.

“Setelah itu akan kami perbarui, seleksi lagi, sehingga menciptakan kompetisi bagi pelaku UMKM,” ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas