Direktur IT dan Manajemen Risiko BSI Dicopot, Berikut Peringatan Erick Thohir
ada dua nama yang terdepak, yakni Achmad Syafii yang menjabat Direktur Information Technology dan Tiwul Widyastuti sebagai Direktur Risk Management.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
"Layanan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS), Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN BI), dan BI Fast beroperasi normal didukung aplikasi kritikal lainnya termasuk berbagai layanan kanal pembayaran, sehingga dapat kembali melayani kebutuhan masyarakat," sambungnya.
Erwin melanjutkan, Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) senantiasa memastikan setiap PJP memenuhi aspek standar keamanan sistem informasi termasuk penggunaan sistem yang aman dan andal.
Dia menegaskan, PJP seperti BSI dituntut untuk senantiasa meningkatkan ketahanan sistem informasi dan segera memulihkan layanan pasca terjadinya insiden gangguan layanan yang berdampak pada konsumen.
PJP juga wajib mematuhi dan melaksanakan prinsip-prinsip pelindungan konsumen antara lain pelindungan aset konsumen terhadap penyalahgunaan, serta penanganan dan penyelesaian pengaduan yang efektif.
Hal ini diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 23/6/PBI/2021 tentang Penyedia Jasa Pembayaran dan Peraturan Bank Indonesia No. 22/20/PBI/2020 tentang Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, yang tidak lain bertujuan menjaga stabilitas sistem pembayaran nasional.
"Bank Indonesia terus memantau kelancaran layanan sistem pembayaran di BSI dan layanan sistem pembayaran di seluruh PJP guna meyakinkan masyarakat dapat bertransaksi dengan cepat, mudah, murah, aman, dan andal (cemumuah)," papar Erwin.
"Dengan tetap memperhatikan stabilitas, perluasan akses, pelindungan konsumen, praktik bisnis yang sehat, dan penerapan best practices," pungkasnya.
Layanan perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan selama beberapa hari mulai 8 Mei 2023 karena serangan ransomware.
Akibatnya, layanan mobile banking, layanan kantor cabang hingga Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tak dapat digunakan secara optimal.
"Kami menemukan indikasi adanya dugaan serangan siber, sehingga kami perlu melakukan evaluasi dan juga melakukan temporary switch off beberapa channel untuk memastikan sistem kami aman yang ada di BSI," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi di Wisma Mandiri Jakarta, Kamis (11/5/2023).