Pertamina Dukung Percepatan Ekosistem EV Lewat Penyediaan SPKLU dan Stasiun Baterai Swap
Pertamina mendukung percepatan penggunaan kendaraan listrik melalui penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum dan Battery Swapping Station
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mendukung percepatan penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air melalui penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Battery Swapping Station (BSS) atau stasiun penukaran baterai meski BUMN ini bergerak di bisnis penyediaan dan pengolahan BBM.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pihaknya terus mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia sejalan dengan roadmap transisi energi yang dijalankan perusahaan.
Pertamina juga menjadi bagian konsorsium Indonesia Battery Corporation (IBC).
“Pertamina telah menyediakan infrastruktur kendaraan listrik berupa SPKLU, Battery Swapping Station (BSS) dan bersama BUMN tengah mengembangkan baterai listrik melalui konsorsium Indonesia Battery Corporation (IBC)," ujarnya, Rabu (23/5/2023).
Ia melanjutkan, demi mendukung pertumbuhan kendaraan listrik, Pertamina melalui Sub Holding Commecial & Trading, menyiapkan 23 BSS atau stasiun penukaran baterai, ditempatkan di sejumlah SPBU di Jabodetabek dan Bali.
Pertamina juga telah menyiapkan 6 SPKLU di Jakarta. “Percepatan penggunaan molis menjadi salah satu langkah strategis dalam akselerasi transisi energi menuju NZE 2060 karena mampu mengurangi emisi karbon hingga 50 persen,” papar Fadjar.
Ia juga menegaskan Pertamina juga akan terus memperkuat pengembangan energi ramah lingkungan (green energy) dan upaya dekarbonisasi guna mendukung target Net Zero Emission (NZE) Pemerintah Indonesia tahun 2060.
Baca juga: Anies Baswedan Sebut Kebijakan Subsidi Kendaraan Listrik Salah Sasaran
Direktur Perencanaan Strategis & Pengembangan Bisnis PT Pertamina Power Indonesia Fadli Rahman menambahkan, pihaknya sebagai Subholding New & Renewable Energy, mendorong pemanfaatan transisi energi.
Salah satunya dengan meningkatkan porsi energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional.
Baca juga: Penjualan Motor Listrik Kurang Menggembirakan Lantaran Subsidi Lambat Direalisasikan
Fadli mengungkapkan, melalui energi transisi ini, Pertamina masih memanfaatkan energi fosil sebagai sumber bahan bakar namun dilakukan formulasi tambahan sehingga energi fosil bisa menjadi lebih ramah lingkungan seperti penambahan kandungan bio pada energi fosil, sehingga menjadi biofuel. Selain itu, clean hydrogen dan pemanfaatan carbon sink.
“Dengan formulasi tersebut, energi fosil dapat lebih ramah lingkungan. Elemen ini yang akan diberdayakan ke depannya, termasuk carbon trading yang tengah digalakkan saat ini,” tandasnya.