Jalan Sukses Kain Lukis Nasrafa Solo, UMKM Peraih Paramakarya 2021 yang Berhasil Tembus Pasar Global
Kain lukis Nasrafa merupakan UMKM atau IKM dari Kota Solo yang berhasil menembus pasar global. Simak jalan sukses Nasrafa.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Kota Solo, Jawa Tengah, kain lukis Nasrafa, berhasil meraih penghargaan Paramakarya 2021.
Untuk diketahui, Paramakarya merupakan penghargaan pemerintah pusat bagi dunia usaha dan dunia industri yang mampu meningkatkan produktivitasnya selama tiga tahun berturut-turut.
Setahun sebelumnya, Nasrafa mendapat penghargaan serupa di tingkat provinsi bernama Siddhakarya 2020.
Penghargaan tersebut bukti berhasilnya Nasrafa sebagai Industri Kecil Menengah (IKM) bangkit melewati pandemi Covid-19.
Kain lukis Nasrafa dirintis oleh Yani Mardiyanto pada 20 Januari 2012.
"Latar belakang berdirinya Nasrafa adalah kepedulian kami terhadap banyaknya anak muda di Kota Solo dan sekitarnya yang mempunyai bakat melukis tetapi kurang tersalurkan dan terwadahi," ungkap Yani saat dijumpai di IKM Center, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Cerita Nareswari, Pelaku UMKM Solo Sulap Limbah Koran Jadi Sumber Cuan
Produk Nasrafa antara lain jilbab lukis, tas goni lukis, pouch, payung, hingga topi dan syal.
Berlatar belakang pendidikan akunting, Yani mengaku tidak bisa melukis.
"Tapi saya suka karya seni, dan saya lihat di Solo terkenal batik, saya ingin ada pilihan kain lukis fashion," ujarnya.
Berkat kemampuan manajerialnya, Yani berhasil mengelola dan memasarkan produk Nasrafa.
Omzet Nasrafa mencapai Rp 70 juta per bulan.
Yani mengungkapkan total sembilan karyawan bekerja di Nasrafa.
"Sama saya ya 10, pelukis ada enam, selain pelukis ada tiga, kami bekerja sebagai tim," ujarnya.
Baca juga: Batik Toeli Laweyan Solo, UMKM dengan Pekerja Tunarungu Bisa Tembus Pasar Amerika Serikat
Terdampak Pandemi Covid-19
Yani menceritakan usaha miliknya tak luput dari dampak pandemi Covid-19.
Omzet bulanan yang rata-rata mencapai Rp 70 juta, anjlok drastis menjadi Rp 15-20 juta.
"Meski begitu kami tetap bisa berkarya dan tetap memproduksi walau tidak mudah," ungkap Yani.
Justru di masa pandemi itu Nasrafa mendapat penghargaan Siddhakarya dan Paramakarya.
Pemasaran Produk Nasrafa
Produk Nasrafa sudah dipasarkan melalui media sosial hingga marketplace.
Selain itu, Nasrafa kerap mengikuti pameran di berbagai daerah.
Yani mengakui pameran menjadi tempat pemasaran paling efektif untuk produk seni seperti miliknya.
Tidak hanya skala nasional, Nasrafa sudah tiga kali mengikuti pameran di luar negeri.
"Pertama tahun 2019 di Manila Fame, Filipina," ujar Yani.
Lalu pada 2022 Nasrafa turut ambil bagian dalam pameran di Osaka, Jepang.
Kesempatan tersebut didapat Nasrafa dari Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka, lembaga perwakilan Kementerian Perdagangan yang beroperasi di bawah naungan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka.
Terbaru, Nasrafa kembali diminta ikut pameran Indonesia Fair di Osaka, Jepang, 24-30 Mei 2023.
Produk Nasrafa yang dipamerkan di Indonesia Fair di Jepang ini berupa aneka tas goni lukis, pouch, topi, dan syal.
Berhasil Tembus Pasar Global
Pada 2014, Nasrafa berhasil melakukan ekspor pertamanya ke Singapura dan Amerika Serikat.
Lalu pada 2016, Nasrafa mendapat sertifikat Grade A Ready to Export dari Dirjen Pengembangan Export Nasioal (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan.
Produk Nasrafa makin mendunia setelah mengikuti sejumlah pameran di luar negeri.
Nasrafa juga menargetkan penjualan satu juta syal lukis ke berbagai negara seperti Filipina, Jepang, Thailand, dan Turki.
Yani tidak berpuas diri dengan pencapaian Nasrafa.
Ia dan tim terus berinovasi menciptakan produk baru dari seni lukis yang bisa menembus pasar global.
"Harapannya tahun depan bisa masuk market Turki dengan produk unggulan terbaru berupa tas pandan lukis yang cantik, unik, dan artistik," ungkap Yani.
Dukungan BRI
UMKM kain lukis Nasrafa saat ini mendapat permodalan dari BRI.
Nasrafa juga telah melakukan transforamsi pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Pimpinan Cabang BRI Solo Sudirman, Mustofa Adi mengungkapkan, BRI berkomitmen untuk membantu pengembangan pelaku UMKM.
Mustofa mengatakan UMKM memiliki peran dalam perputaran roda ekonomi nasional.
"Ada 50-60 juta pelaku UMKM di Indonesia, di Solo sendiri cukup besar, sekitar 70 persen masyarakatnya pelaku UMKM," ungkap Mustofa saat dihubungi, Jumat (26/5/2023).
"Kami ingin membuat UMKM naik kelas dan go internasional," imbuhnya.
Mustofa menegaskan butuh kolaborasi bersama untuk mencapai tujuan tersebut.
"Tidak hanya tugas BRI, tapi juga tugas bersama masyarakat beserta pemerintah daerah," ungkap Mustofa.
Apresiasi dari Pemkot Solo
Sementara itu kesuksesan yang dicapai Nasrafa juga mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Solo.
Kepala UPTD Pengelolaan Sentra IKM Solo, Sri Hening Widyastuti menilai Nasrafa bisa dijadikan panutan pelaku IKM atau UMKM lain di Kota Solo.
"Pak Yani orang yang sangat kreatif dan inovatif hingga produknya sekarang sudah bisa go internasional," ungkap Hening, Selasa (30/5/2023).
Hening berharap capaian kain lukis Nasrafa bisa menjadi pelecut semangat IKM lain di Kota Solo untuk bisa ekspor.
"Kami berharap pelaku IKM yang sudah ekspor bisa memberikan sharing pengalamannya agar produk IKM Solo bisa dipasarkan secara nasional hingga ekspor," ujarnya.
(*)