Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jalankan Bisnis Berkelanjutan, Begini Cara Industri Semen Jaga Keanekaragaman Hayati di Area Tambang

Industri semen dalam negeri didorong menjalankan konsep green industry untuk menjaga ekosistem lingkungan sekitar lokasi produksi.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jalankan Bisnis Berkelanjutan, Begini Cara Industri Semen Jaga Keanekaragaman Hayati di Area Tambang
dok. Semen Tonasa
Semen Tonasa menetapkan kawasan Bulu Sipong, Sulawesi Selatan sebagai area keanekaragaman hayati dan kawasan konservasi sejak 2018. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri semen dalam negeri didorong menjalankan konsep green industry untuk menjaga ekosistem lingkungan sekitar lokasi produksi.

Anak usaha SIG, PT Semen Tonasa dalam menjalankan roda bisnisnya turut menjaga pelestarian keanekaragaman hayati, cagar alam, serta budaya, di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Satu di antaranya yang telah dilakukan Semen Tonasa dalam menjaga kelestarian lingkungan yaitu menetapkan kawasan Bulu Sipong, Sulawesi Selatan sebagai area keanekaragaman hayati dan kawasan konservasi sejak 2018.

Pgs. GM Komunikasi dan Hukum Semen Tonasa Ardiansyah mengatakan, penetapan area Bulu Sipong sebagai area konservasi 5 tahun lalu bentuk komitmen perusahaan untuk melaksanakan praktik bisnis yang berkelanjutan.

"Dimulai sejak tahun 2015 melalui Kebijakan Perlindungan Keanekaragaman Hayati, yang kemudian pada tahun 2018 kawasan tersebut dijadikan area konservasi khusus melalui SK Direksi dengan fokus pada perlindungan flora-fauna lokal, endemik dan langka, serta perlindungan kawasan karst dan situs cagar budaya," ujar Ardiansyah dalam keterangannya, Selasa (30/5/2023).

Menurutnya, perusahaan juga telah menjalin kemitraan dengan Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep untuk penyusunan Heritage Management Plan (HMP), yaitu dokumen yang menetapkan nilai warisan suatu kawasan dan merinci kebijakan tepat untuk mengelolanya, sehingga value kawasan tersebut tetap dapat dipertahankan hingga di masa yang akan datang.

Berita Rekomendasi

"Kami juga menjalin kerjasama dengan Badan Pengelola Geopark Maros- Pangkep, Fakultas Ilmu Budaya Departemen Arkeologi Universitas Hasanuddin, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional, sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga ahli yang akan mengelola kawasan Keanekaragaman Hayati dan Bulu Sipong ini nantinya," paparnya.

Baca juga: Jaga Keberlanjutan Energi, PHE Genjot Eksplorasi Hulu Migas

Rustan Lebe dari Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah XIX menyebut, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Semen Tonasa terkait pelestarian dan pengelolaan Situs Cagar Budaya Bulu Sipong sejak Maret 2018.

Baca juga: Dukung Sustainability, Sektor Hunian Kini Beralih Gunakan PLTS

"Besar harapan kami agar kerjasama ini sukses, sehingga dapat menjadi pilot project untuk pelestarian dan pengelolaan cagar budaya di tempat lain, khususnya wilayah konsesi tambang dan industri," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas