Survei: Branch-Office-of-One Jadi Tantangan Keamanan Jaringan di Era Kerja Hybrid
Perusahaan keamanan siber global Fortinet baru-baru ini merilis temuan survei SASE Asia-Pasifik baru oleh IDC di sembilan negara
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Responden survei mengindikasikan bahwa karyawan mereka di Indonesia memerlukan hampir 30 koneksi ke aplikasi cloud pihak ketiga, dan ini memperbesar peluang terjadinya pelanggaran keamanan.
Dalam dua tahun mendatang, 100 persen responden di Indonesia memperkirakan angka ini akan meningkat dua kali lipat, sementara lebih dari 74 persen responden merasa angka ini akan meningkat tiga kali lipat, sehingga risiko pun semakin besar.
● Meningkatnya Insiden Keamanan
Pola kerja hybrid dan pertumbuhan koneksi terkelola dan tidak terkelola menyebabkan lonjakan besar dalam jumlah insiden keamanan, dengan 74 persen perusahaan yang disurvei di Indonesia melaporkan peningkatan pelanggaran keamanan lebih dari tiga kali lipat.
Berdasarkan survei ini, 82 persen responden di Indonesia pernah mengalami sekurang-kurangnya 2X peningkatan insiden keamanan. Insiden keamanan yang paling banyak terjadi antara lain phishing, denial of service (DoS), pencurian data/identitas, ransomware, dan kehilangan data.
● SASE: Dobrakan untuk Kerja Hybrid
Untuk mengatasi tantangan kerja hybrid, banyak perusahaan di Indonesia berencana berinvestasi pada solusi SASE Vendor Tunggal untuk meningkatkan postur keamanan sekaligus memberikan pengalaman pengguna yang konsisten bagi karyawan jarak jauh.
Banyak perusahaan menjajaki SASE karena kebutuhan akan solusi komprehensif yang memberikan postur keamanan yang konsisten bagi pengguna, baik di dalam maupun di luar jaringan.
Preferensi pada Vendor Tunggal
Saat menerapkan SASE untuk mengelola layanan jaringan dan keamanan, perusahaan mencari platform yang terkonvergensi untuk merampingkan proses operasionalnya.
Berdasarkan survei, 86 persen responden di seluruh Indonesia lebih menyukai vendor tunggal untuk kapabilitas jaringan dan keamanan, sementara 68 persen mengonsolidasikan vendor keamanan TI mereka.
,Country Director Fortinet Indonesia Edwin Lim, mengatakan, bersamaan dengan keinginan Indonesia menjadi pemimpin ekonomi digital, kita harus semakin menyadari bertambahnya frekuensi dan kecanggihan serangan siber dan pelanggaran data.
"Kurangnya tenaga ahli dalam industri keamanan siber semakin mempersulit situasi ini. Di Fortinet, kami berkomitmen menjembatani kesenjangan keahlian serta memberikan pengetahuan dan kesadaran yang diperlukan tentang keamanan siber kepada seluruh karyawan perusahaan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu, 11 Juni 2023.
Solusi SASE Vendor Tunggal dari Fortinet bertujuan menyederhanakan pengelolaan kebijakan keamanan dan meningkatkan pengalaman pengguna bagi karyawan jarak jauh, guna membantu perusahaan Indonesia mengatasi tantangan keamanan akibat perubahan tenaga kerja.