Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Teten Minta Produk UMKM Kuasai Pasar Domestik Terlebih Dahulu Sebelum Diekspor

Indonesia harus mencontoh perusahaan di India dan China, di mana mereka mengutamakan menguasai pasar dalam negeri terlebih dahulu

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Menteri Teten Minta Produk UMKM Kuasai Pasar Domestik Terlebih Dahulu Sebelum Diekspor
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki (kiri). Indonesia harus mencontoh perusahaan di India dan China, di mana mereka mengutamakan menguasai pasar dalam negeri terlebih dahulu baru pasar ekspor. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengungkap dirinya tak melihat produk UMKM lokal diprioritaskan untuk diekspor.

Menurut dia, produk UMKM lokal harus lebih dulu menguasai pasar dalam negeri sebelum akhirnya diekspor.

Hal itu ia sampaikan dalam Konferensi Pers Launching Perayaan Hari UMKM Nasional Tahun 2023 yang disiarkan secara daring, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Mudahkan UMKM Raih Pembiayaan Bank, Menteri Teten Hubungkan Para Pelaku ke Rantai Pasok Industri

"Saya tidak begitu melihat ekspor produk lokal sebagai sesuatu yang harus jadi utama, tapi bagaimana konsumsi masyarakat lokal didominasi produk dalam negeri," kata Teten.

Ia kemudian menyebut Indonesia harus mencontoh perusahaan di India dan China, di mana mereka mengutamakan menguasai pasar dalam negeri terlebih dahulu

"Mungkin kita seperti meniru perusahaan-perusahaan di India atau China, di mana mereka itu yang penting pertama itu harus menguasai market dalam negeri," ujar Teten.

Berita Rekomendasi

"Ketika (sudah) menguasai market dalam negeri, baru mereka ekspansi ke luar dan ibaratnya di luar cuma bunuh kompetitor," sambungnya.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu pun mengatakan, saat ini e-commerce di Indonesia masih didominasi oleh produk impor.

"Di e-commerce sekarang masih produk impor karena produk kita ya masih di FnB mayoritasnya," ujar Teten.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas