Tingkatkan Pemanfaatan Obat Tradisional, Perusahaan Jamu Ini Jalin Kerja Sama dengan RS di Bali
Sebagai bentuk dukungan atas pemanfaatan obat-obatan tradisional dalam pelayanan kesehatan, Sido Muncul menjalin kerja sama dengan RSUD Bali Mandara.
TRIBUNNEWS.COM – Obat tradisional telah memiliki andil yang cukup besar bagi kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini tentu sangat wajar, mengingat Nusantara dijuluki sebagai "Ibu Rempah-Rempah" berkat keanekaragaman rempahnya yang sangat kaya.
Mengetahui keefektifan obat tradisional, sejumlah rumah sakit mulai memanfaatkan obat-obatan tradisional dalam upaya pelayanan kesehatan. Tindakan tersebut dilakukan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2018 yang mengatur tentang penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional komplementer, yang dijalankan secara sinergis dan terintegrasi dengan fasilitas kesehatan.
Sebagai bentuk dukungan atas pemanfaatan obat-obatan tradisional dalam pelayanan kesehatan, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk telah menjalin kerja sama dengan rumah sakit yang menyediakan pengobatan tradisional, di mana salah satunya adalah RSUD Bali Mandara.
Pentingnya kehadiran obat-obatan tradisional dalam pelayanan kesehatan ini dibahas lewat seminar kesehatan bertema "Integrasi Pelayanan Kesehatan dengan Herbal Tradisional" di RSUD Bali Mandara, Kamis (15/6/2023).
Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat mengungkapkan tujuan dari seminar tersebut adalah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Bali untuk mengembangkan pengolahan pasca panen tanaman obat.
“Nantinya kami akan kembangkan bersama-sama dengan pemerintah Bali. Lalu, kami juga bersama-sama saling berbagi dengan Gotra Pangusada agar sinergi pengobatan obat alam Indonesia jamu bisa menjadi pilihan. Lalu, Bali dapat menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan obat-obatan herbal kepada warga negara asing,” jelas Irwan.
Lebih lanjut, Irwan mengungkapkan bahwa selama 15 tahun Sido Muncul didukung oleh seorang pakar herbal dari Fakultas Kedokteran UGM yang bernama Prof. Nyoman Kertia dalam hal pengembangan obat-obatan herbal.
"Prof. Nyoman ini yang membantu kami mengembangkan produk-produk herbal untuk menjadi lebih berbasis ilmiah. Pada dasarnya semua yang tradisional itu baik, tapi jika dijelaskan secara ilmiah, akan bisa lebih meyakinkan masyarakat yang sekarang lebih modern dan informasinya juga banyak," imbuhnya.
Antusiasme peserta seminar dalam pengembangan pengobatan tradisional
Seminar kesehatan yang dihelat oleh Sido Muncul bersama RSBM mendapatkan respons yang baik dari masyarakat yang menjadi peserta.
Salah satu peserta, yakni dr. Oka Dharmawan, MARS yang menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Ari Canti di Gianyar mengapresiasi pelaksanaan seminar ini.
“Seminar ini sangat bagus, kita mulai masuk mendampingi pasien untuk memeroleh kondisi penyembuhan yang berkolaborasi antara medis konvensional dengan pemahaman leluhur kita dalam proses penyehatan atau penyembuhan,” ujar Oka.
Rumah Sakit Ari Canti sendiri, lanjut Oka, sedang dalam tahap persiapan membuka layanan pengobatan tradisional, yang tentunya sangat membutuhkan arahan terkait pengobatan tradisional yang sudah berjalan di RSUD Bali Mandara.
“Kami sangat mendukung acara ini untuk kami di Faskes agar dapat membantu mendampingi proses pengobatan berbasis tradisional,” pungkasnya.
Kerja sama Sido Muncul dengan RSUD Bali Mandara
Untuk mencapai tujuan dari gelaran seminar tersebut, Irwan beserta Sido Muncul berniat untuk melanjutkan kerja sama dan berbagi pengalaman serta ilmu terkait pengobatan tradisional dengan RSUD Bali Mandara.
Dengan begitu, diharapkan edukasi terkait obat-obatan tanaman herbal juga dapat makin maju dan bisa meluas ke dunia.
Ajakan ini disambut baik oleh Direktur RSUD Bali Mandara, dr. Ketut Suarjaya, MPPM. RSUD Bali Mandara sendiri memang telah mengembangkan layanan kesehatan tradisional, seperti akupresur, akupuntur, hipnoterapi, terapi energi, hingga pengobatan herbal.
"Pengobatan tradisional sudah diintegrasikan dengan pengobatan yang ada di RSBM sehingga semakin menguatkan pelayanan kesehatan yang sudah ada dan dilakukan sesuai standar ilmiah. Saya harap Rumah Sakit Bali Mandara bisa menjadi model pengembangan kesehatan tradisional di rumah sakit yang terintegrasi," tutur Suarjaya.
Suarjaya pun mengakui bahwa pengobatan tradisional terbukti efektif untuk menyembuhkan pasien. Ia juga menyebutkan, RSBM bisa menangani sekitar 100-150 pasien menggunakan pengobatan tradisional dalam sebulan.
Sebagai kelanjutan dari kerja sama ini, pihak RSUD Bali Mandara nantinya akan menyiapkan tempat khusus untuk Sido Muncul agar pasien dapat memilih sendiri produk Sido Muncul yang ingin dikonsumsi.
"Contohnya kasus stroke. Selain diobati oleh dokter, nanti juga akan diberikan obat herbal seperti penurun tekanan darah. Sido Muncul sudah berpengalaman lama dan dikenal oleh masyarakat. Jadi, pasien tinggal menyesuaikan indikasi penyakitnya dengan obat herbal dari Sido Muncul," jelasnya.