Konferensi Perburuhan Internasional ke-111 Diklaim Lahirkan Hasil Positif untuk Indonesia, Apa Saja?
Revitalisasi kelembagaan pasar kerja sebagai kunci untuk mengurangi ketidaksetaraan di dunia kerja.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh/Wakil Tetap Republik Indonesia, Febrian A. Ruddyard, menyatakan bahwa konferensi tersebut mengadopsi Program dan Anggaran ILO untuk tahun 2024/25.
"Saya menekankan komitmen penuh Indonesia untuk mendukung kinerja ILO dan mengajak semua anggota ILO untuk terlibat dalam kerja sama yang konstruktif dan saling percaya, serta mendorong ILO untuk mendengarkan dan mengakomodasi kekhawatiran semua anggota secara seimbang dan adil, berdasarkan konsensus internasional," kata Febrian.
Sekjen Anwar sebagi ketua delegasi Indonesia dalam ILC ke-111 mengapresiasi kolaborasi aktif seluruh delegasi dari unsur pekerja (SP/SB), unsur pengusaha (Apindo dan Kadin), dan kementerian/lembaga (Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, BPJS Ketenagakerjaan, dan BPJS Kesehatan) serta Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa, sejak persiapan ILC di Jakarta hingga persidangan ILC di Jenewa.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh delegasi Indonesia yang telah menjalin kemitraan tripartit harmonis pada forum ILC ini dan sepakat untuk bersama-sama meningkatkan pembangunan nasional di bidang ketenagakerjaan ke depan," kata Anwar.