Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga 4 Komoditas Pangan Ini Tinggi Jelang Idul Adha 1444 Hijriah, Bapanas Upayakan Stabilisasi

Keempat komoditas pangan yang harganya masih tiggi tersebut adalah jagung dtingkat peternak, garam konsumsi, beras medium di zona 3 dan telur ayam ras

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga 4 Komoditas Pangan Ini Tinggi Jelang Idul Adha 1444 Hijriah, Bapanas Upayakan Stabilisasi
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pedagang beras melayani pembeli di Pasar Sederhana, Jurang, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Badan Pangan Nasional menyatakan harga beras medium di zona 3 dan telur ayam ras masih cenderung tinggi menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga empat komoditas pangan utama terbilang masih tinggi secara rata-rata nasional menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah ini.

Keempat komoditas pangan tersebut adalah harga jagung di tingkat peternak, garam konsumsi, beras medium di zona 3 dan telur ayam ras.

"Pertama adalah jagung di tingkat peternak masih relatif tinggi sampai 25 persen di atas harga acuan. Kemudian garam konsumsi 19 persen di atas harga acuan," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (19/6/2023).

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, harga garam konsumsi rata-rata per 18 Juni ialah Rp 11.943.

Kemudian beras medium zona tiga yakni di Papua dan Maluku 15 persen di atas harga eceran tertinggi (HET). Dimana HET beras medium di zona 3 ditetapkan Rp11.800 per kilogram.

Selanjutnya, telur ayam ras naik 13% di atas harga eceran tertinggi. Adapun untuk harga acuan ditingkat konsumen untuk telur ayam ras ialah Rp27.000 per kilogram.

Per 18 Juni harga telur ditingkat konsumen secara nasional di angka Rp 30.537 per kilogram.

Berita Rekomendasi

Ketut mengatakan, khusus daging ayam sedikit mengalami kenaikan. Di mana hampir setahun belakangan harga daging ayam di peternak hanya Rp15.000 per kilogram.

Saat ini harga daging ayam di peternak sudah naik menjadi Rp 21.000 per kilogram sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan.

"Mudah-mudahan ini tidak lama tapi sekaligus memberikan ruang bagi peternak broiler untuk memperoleh pemasukan untuk ini, karena selama ini mereka mendapatkan harga yang relatif sangat di bawah," imbuhnya.

Baca juga: Harga Empat Komoditas Pangan Mengalami Kenaikan Jelang Idul Adha, Jagung Hingga Beras

Dilihat per daerah, Badan Pangan Nasional melihat ada beberapa daerah yang harga komoditas pangannya perlu mendapatkan perhatian.

Ia mengatakan mayoritas wilayah dengan harga pangan di atas HAP dan HET ada di Indonesia Timur.

Diantaranya Sulawesi Tengah, Papua Barat, Papua, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Kalimantan Selatan dan Riau. Provinsi Riau menjadi wilayah dengan harga jagung ditingkat peternak tertinggi ada di mencapai Rp7.767 per kilogram.

Baca juga: Bapanas Janjikan Harga Telur Ayam Bisa Segera Turun ke Kisaran Rp 27.000 - Rp 28.000 per Kg

Bawang merah, cabai merah keriting, cabai rawit merah, gula pasir, minyak goreng, garam konsumsi di Papua menjadi pangan dengan harga tertinggi saat ini.

Sebagai langkah awal, Badan Pangan Nasional mengumpulkan Dinas Pangan maupun Dinas Perdagangan untuk mengambil langkah-langkah dalam rangka menurunkan harga di beberapa wilayah tersebut.

Dari sana, akan diidentifikasi apa penyebab dari kenaikan pangan di beberapa provinsi tersebut baik dari sisi suplai dan demand.

Baca juga: Harga Daging Ayam di Jabodetabek Tembus Rp 40.500 Per Kg, Ini Harga Bahan Pangan 13 Juni 2023

Untuk mitigasi kenaikan harga jelang Idul Adha, Ketut mengatakan akan melakukan gerakan pangan murah nasional serentak di 34 provinsi. Gerakan pangan murah bakal dilakukan pada 26 Juni mendatang.

"Kita harapkan seluruh provinsi dan kabupaten/kota untuk menyiapkan pelaksanaan gerakan pangan murah yang anggarannya akan bersumber dari dana dekonsentrasi. Kebetulan Perbadannya belum keluar sehingga masih anggaran pusat dan kami distribusikan ke provinsi dan kabupaten/kota," jelasnya.

Laporan reporter Ratih Waseso | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas