Bank Nobu dan MNC Bank Segera Merger, Tahun Ini Keduanya Tak Bagi Dividen
Dua bank kelas menengah yaitu PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) sepakat untuk melakukan merger.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dua bank kelas menengah yaitu PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) sepakat untuk melakukan merger.
Kedua bank tersebut juga menyatakan tidak akan membagikan dividen tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023.
Dikutip dari Kontan.co.id, keduanya telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) masing-masing pada Kamis (15/6/2023).
Baca juga: Ekonomi Berkonstraksi, Bank Goldman Sachs Pangkas Proyeksi PDB China Jadi 5,4 persen
Bank Nobu tak akan membagikan dividen dari laba tahun buku 2022 kepada para pemegang sahamnya senilai Rp 103,8 miliar.
"Dalam rapat, pemegang saham telah menyetujui tidak adanya pembagian dividen dari seluruh laba bersih sebesar Rp 103,8 miliar," ungkap Direktur Bank Nobu Hendra Kurniawan dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (21/6/2023).
Bank Nobu berencana untuk menyisihkan sebesar Rp 5 miliar dari laba tahun buku 2022 untuk dana cadangan. Sedangkan sisanya akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal Bank Nobu.
Untuk diketahui, Bank Nobu telah meraup laba Rp 103,84 miliar pada 2022, meningkat 61,79 persen secara tahunan dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 64,18 miliar.
Salah satu faktor kenaikan laba, yakni kinerja pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) Bank Nobu yang meningkat 25,37% yoy menjadi Rp 659,09 miliar pada 2022.
Setali tiga uang, MNC Bank juga tidak akan membagikan dividen untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2022.
Presiden Komisaris MNC Bank Ponky Nayarana Pudjianto menyatakan, hal tersebut karena laba perseroan pada 2022 sebesar Rp 52,51 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan MNC Bank.
Baca juga: Tabel KUR Bank Jateng per Juni 2023, Simak Syarat Pengajuan Kredit Usaha Rakyat
"Pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2022 yang selanjutnya akan dibukukan menjadi laba ditahan untuk memperkuat permodalan MNC Bank," ujar Ponky.
Untuk diketahui, pada tahun 2022, MNC Bank berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif. Laba Perseroan tumbuh 308,03% menjadi Rp 52,51 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,87 miliar.
Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 19,95% menjadi Rp 10,2 triliun pada tahun 2022 dibanding Rp 8,5 triliun tahun 2021, di mana angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri perbankan nasional sebesar 11,35%.
Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) MNC Bank juga meningkat 17,01% menjadi Rp 13,15 triliun dari Rp 11,24 triliun di tahun 2021. Pertumbuhan DPK ini juga jauh di atas rata-rata industri yang hanya mencapai 9,01%.