24 Trainset Masih Diproduksi INKA, KCI Nyatakan Layanan KRL Jabodetabek Tetap Optimal
KCI telah mengikat kontrak dengan PT INKA untuk pengadaan 24 trainset baru yang akan didatangkan hingga 2027.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KAI Commuter menyatakan, proses pengadaan kereta baru tidak akan menganggu operasional dan layanan Commuterline Jabodetabek.
KAI Commuter telah mengikat kontrak dengan PT INKA untuk pengadaan 24 trainset baru yang akan didatangkan hingga 2027.
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan PT INKA terkait proses pengadaan ini.
Hal itu agar operasional dan pelayanan Commuter Line Jabodetabek tak terganggu.
Selain mendatangkan kereta baru dari INKA, KCI juga akan melakukan retrofit sebanyak 19 trainset untuk memenuhi kebutuhan operasional lima tahun kedepan.
"KAI Commuter bersama PT KAI (Persero) sebagai Induk Perusahaan secara rutin terus berkoordinasi dengan PT INKA mengenai proses pengadaan sarana melalui skema retrofit ataupun skema pengadaan sarana baru produksi PT INKA untuk memastikan seluruh proses pengadaan tersebut tidak menganggu operasional dan pelayanan Commuter Line Jabodetabek," kata Anne dalam keterangannya, dikutip Minggu (25/6/2023).
Rinciannya, 16 trainset sarana KRL baru dalam rangka penambahan kapasitas akan dikirimkan secara bertahap pada tahun 2025-2026.
Kemudian, retrofit 19 sarana KRL yang dimulai tahun ini. Lalu, mendatangkan delapan sarana KRL baru pada tahun 2027.
"Dengan demikian total 24 trainset baru akan didatangkan dari PT INKA sampai 2027. Ini adalah bentuk dukungan KAI Commuter untuk produksi KRL dalam negeri, yang pastinya akan tumbuh terus”, ujar Anne.
Selain retrofit dan pengadaan kereta baru dari INKA, KCI juga akan mengimpor tiga trainset baru, setelah rencana sebelumnya impor 12 trainset bekas ditolak oleh pemerintah.
Dalam proses seluruh pengadaan sarana KRL tersebut, selain pendanaan dari PT KAI dan KAI Commuter, juga ada opsi dukungan Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Tentunya ini sangat penting untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna kedepannya dan dukungan terhadap produksi sarana KRL dalam negeri," ujar Anne.
Ia mengatakan, pihaknya akan terus mengkaji dan berkoordinasi dengan stakeholder, termasuk dampak terhadap PSO yang sedang diitung dan dikaji.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, pemerintah tidak akan melakukan impor Kereta Rel Listrik (KRL) bekas dari Jepang.
"Jadi kami sudah rapatkan mengenai KRL, kita tidak akan mengimpor barang bekas," kata Luhut saat kepada wartawan di Stasiun Halim, Kamis (22/6/2023).
Luhut mengatakan, hal itu dinilai melanggar tiga aturan jika tetap dilakukan impor KRL bekas dari Jepang.
"Karena itu melanggar tiga aturan, satu Perpres, yang kedua Kementerian Perindustrian dan ketiga dari Kemenhub," jelasnya.
Terkait kebutuhan KRL dalam negeri, Luhut menegaskan tidak ada persoalan yang signifikan. Dia mengaku hal itu sudah bisa diantisipasi.
"Ga ada masalah, sudah kita hitung semua. Kita exercise ada jago-jagonya di sana yang ahlinya dan mereka maparkan kemarin semua kendala-kendala bisa diselesaikan," ungkap dia.
Sebagai gantinya, pemerintah akan mengimpor tiga trainset Kereta Rel Listrik (KRL) baru.
Menurut Luhut, hal itu dilakukan untuk menopang pelayanan kereta bagi masyarakat, meski sejumlah kereta telah dipensiunkan.
"Kita memang harus mengimpor barang baru ada tiga saja yang baru untuk menutupi kekurangannya," kata Luhut.
Meski begitu, Luhut enggan menjelaskan lebih rinci waktu pasti impor tersebut. Dia hanya berujar, proses impor KRL baru ini membutuhkan waktu hingga dua tahun.
"Tapi kita tadi akan mengimpor tiga saja yang baru, untuk menutupi tapi itu butuh waktu 1-2 tahun. Jadi kritisnya itu hanya tahun depan sampai tahun 2025," jelasnya.
Dikutip dari Kompas.com, PT INKA sebelumnya menyebut pengerjaan retrofit membutuhkan waktu sekitar 16 bulan. Strategi retrofit dapat menambah usia KRL tua hingga masa operasi 10 tahun lagi.
Pemerintah juga akan membuat rangkaian KRL baru melalui PT INKA dengan anggaran Rp 9,3 triliun yang akan diproduksi di pabrik PT INKA di Banyuwangi dan Madiun.