Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Akademisi: Melalui IPO, Pertamina Hulu Energi Akan Sejajar dengan Perusahaan Migas Kelas Dunia

rencana penjualan perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki prospek bagus

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Sanusi
zoom-in Akademisi: Melalui IPO, Pertamina Hulu Energi Akan Sejajar dengan Perusahaan Migas Kelas Dunia
dok. PHE
Selama 2022, Pertamina Hulu Energi berhasil menyelesaikan 17 sumur eksplorasi dan 11 penemuan sumur eksplorasi dengan 3 diantaranya masuk kategori big fish, dan penambahan cadangan sumberdaya 2C (RR) sebesar 345 MMBOE. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Nindyo Pramono mengatakan, rencana penjualan perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki prospek bagus bagi perkembangan bisnis perusahaan.

Menurut Nindyo, PHE bisa sejajar dengan perusahaan migas milik asing seperti Chevron dan Petronas.

Bahkan, juga bisa sejajar dengan Singtel, perusahaan komunikasi terbesar Singapura. Aksi pelepasan saham ke publik ini, ujarnya, menandakan bahwa entitas bisnis perusahaan tersebut sudah lebih maju.

Baca juga: Ekonom Senior Sebut Capaian Positif Jadi Daya Tarik Penjualan Saham Perdana PHE

"Begitu sudah maju, sudah go public, butuh struktur modal. Perusahaan ini memiliki manajemen bagus dan berkembang," ujar Nindyo kepada media hari ini (25/6/2023).

Tak hanya di luar negeri. Sejumlah perusahaan BUMN nasional juga mengalami kemajuan setelah melakukan aksi IPO.

Nindyo mencontohkan PT Perusahaan Gas Negara Tbk, yang maju pesat setelah masuk bursa saham.

BERITA REKOMENDASI

"Setelah go public, PGN mendapat kepercayaan bisa dapat kerjasama dengan perusahaan asing," sambung Nindyo.

Baca juga: Tommy Kurniawan Minta PHE Konsisten Penuhi Kebutuhan Nasional

Perusahaan-perusahaan publik, lanjutnya, memang memiliki fundamental bisnis yang kuat.

Pasalnya, sebelum menjual saham ke publik, perusahaan tersebut harus melalui serangkaian kajian atau feasibility studies.

Dan sebelumnya, imbuh Nindyo, korporasi tersebut juga harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Di sisi lain, Nindyo juga mengatakan bahwa publik juga tak perlu khawatir. Sebab, IPO PHE tidak akan menghilangkan kepemilikan negara atas perusahaan tersebut.

Baca juga: Anggota Komisi VI DPR: IPO PHE Tidak Akan Hilangkan Kontrol Negara


“Untuk melindungi kepentingan negara, Pemerintah selaku pemegang saham juga memiliki hak veto. Dengan demikian, hak negara terhadap perusahaan tersebut tidak hilang," pungkas Nindyo.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan, rencana PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan IPO akan terlaksana tahun ini.

Kendati begitu, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury belum dapat mengungkapkan waktu pasti PHE melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Untuk PHE kita menunggu timing yang tepat," ujarnya saat ditemui Gedung DPR RI, Jakarta pekan lalu.

Menurut Pahala, penentuan waktu IPO yang tepat merupakan hal yang cukup penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Rencananya, PHE akan melepas sekitar 5-10 persen saham saat IPO.

"(Lepas saham) antara 5-10 persen. Kalau target (perolehan dana) lihat market-nya," imbuh Pahala.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas