Pemberontakan Wagner di Rusia Picu Lonjakan Harga Minyak Mentah Dunia
Harga minyak dunia dilaporkan mengalami lonjakan tajam, pasca tentara bayaran Wagner Group menyerang Moskow
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Harga minyak dunia dilaporkan mengalami lonjakan tajam, pasca tentara bayaran Wagner Group menyerang Moskow dan melakukan kudeta terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir dari Reuters, minyak mentah Brent berjangka terpantau naik 1,3 persen menjadi 74,80 dolar AS per barel. Lonjakan serupa juga dialami minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS yang juga terkerek 1,3 persen menjadi 70,04 dolar AS per barel pada perdagangan Senin (26/6/2023).
Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-488: Dimediasi Belarusia, Wagner Putuskan Keluar dari Moskow
Harga tersebut naik tajam bila dibandingkan dengan harga minyak di akhir pekan lalu dimana saat itu minyak berjangka Brent dipatok di kisaran 74,14 dolar AS per barel. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS dijual 69,51 dolar AS per barel.
Kenaikan harga minyak pada perdagangan pagi ini terjadi imbas kudeta yang dilakukan Wagner Group pada ibu kota Moskow Rusia. Kendati kerusuhan telah mereda, namun sentimen negatif ini telah membuat was-was investor akan adanya krisis pasokan minyak dunia.
Baca juga: Soal Pemberontakan Wagner, AS Sebut Kekuatan Putin Retak, TV Pemerintah Anggap Rusia Bersatu
Analis RBC Capital Markets Helima Croft mengatakan ada kekhawatiran Putin akan mengumumkan darurat militer, apabila hal tersebut terjadi maka aktivitas di pelabuhan utama dan fasilitas energi akan diberhentikan.
Dengan begitu aktivitas ekspor jutaan barel minyak mentah ke pasar global akan ikut terhenti sampai jangka waktu yang tidak ditentukan. Alasan ini yang kemudian memicu kekhawatiran investor, mengingat Rusia sendiri merupakan salah satu pemasok minyak terbesar bagi pasar global.
Kronologi kudeta Wagner Group
Aksi pemberontakan ini kelompok tentara bayaran Rusia Wagner Group atas perintah dari sang pimpinan yakni Yevgeny Prigozhin.
Kudeta dilakukan usai Kepala Staf Umum Militer Rusia Valery Gerasimov dicurigai telah bersekongkol dengan angkatan bersenjata reguler Rusia untuk menunda pengiriman pasokan senjata dan sejumlah amunisi yang dibutuhkan tentara-tentara bayaran Wagner selama di medan perang
Tak hanya itu Gerasimov juga tuduh telah melakukan serangan diam-diam terhadap unit Wegner, hingga menewaskan sekitar 2 ribu anak buah tentara bayaran. Hal itu yang kemudian membuat Prigozhin geram dan bersumpah membalas dendam dengan menyerbu Moskow.
Baca juga: Zelenskyy Sebut Vladimir Putin Ketakutan hingga Sembunyi Saat Wagner Coba Memberontak
Akibat pemberontakan tersebut, Wegner mengklaim pihaknya telah sukses menguasai fasilitas militer dan lapangan terbang di Rostov-on-Don, Russia, pada Sabtu (24/6/2023) pagi.
Tak hanya itu depot tangki bahan bakar di Voronezh, Rusia juga turut menjadi korban, hingga lebih dari 100 petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan kobaran api. Belum diketahui penyebab pasti dari insiden kebakaran itu, namun sumber keamanan Rusia mengatakan bahwa pejuang Wegner menjadi sosok di balik kebakaran tersebut.