Akhir Bulan, Rupiah Naik ke Rp 14.993/Dolar AS, IHSG Turun Tipis ke 0,04 Persen 6.661
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bernasib beda sehari menjelang cuti bersama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bernasib beda sehari menjelang libur panjang, Selasa (27/6/2023).
Mata uang Garuda diperdagangan pada akhir bulan ini menguat terhadap dolar AS menguat 0,19 persen ke Rp 14.993 per dolar AS.
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah turun tipis 0,04% atau 2,79 poin ke 6.661,88.
Baca juga: Beda Nasib, IHSG Menguat 0,38 Persen ke 6.664, Rupiah Anjlok ke Rp 15.026/Dolar AS
Penguatan rupiah siang tadi dipengaruhi oleh hawkish Federal Reserve dan pelemahan outlook ekonomi China masih membayangi pasar valuta asing global. Sehingga, potensi penguatan mata uang Asia lebih terbatas.
"Potensi suku bunga yang kurang mendukung menunjukkan bahwa aliran dana asing yang masuk ke instrumen surat utang negara (SUN) Indonesia akan makin seret dan rupiah kurang diuntungkan," kata Galvin Chia, strategist Natwest di Singapura kepada Bloomberg.
Dia menambahkan bahwa hal ini telah tercermin pada aliran dana asing yang cenderung datar dalam sebulan terakhir. Posisi rupiah juga menguji Rp 15.000.
Mayoritas mata uang Asia hari ini juga menguat terhadap dolar AS. Menurut data Bloomberg, hanya yen Jepang dan dolar Hong Kong yang masing-masing melemah 0,12% dan 0,03% terhadap the greenback.
Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia melemah ke 102,54 pada sore ini. Kemarin, indeks dolar pun melemah ke 102,69 dari akhir pekan lalu yang ada di 102,90.
Semantara apda perdagangan saham, IHSG hari ini berakhir melemah tipis 0,04% atau 2,79 poin ke 6.661,88.
Lima indeks sektoral menyeret turun IHSG. Sektor energi terjun 1,55%. Sektor teknologi melorot 0,71%.
Sektor perindustrian terpangkas 0,30%. Sektor barang baku tergerus 0,11%. Sektor infrastruktur turun tipis 0,02%.
Baca juga: Akhir Pekan, IHSG dan Kurs Rupiah Kompak Melorot
Sedangkan enam sektor menguat saat IHSG turun. Sektor keuangan melesat 1,14%. Sektor barang konsumsi nonprimer menguat 0,56%. Sektor transportasi dan logistik terangkat 0,56%. Sektor barang konsumsi primer menanjak 0,29%. Sektor properti dan real estat naik 0,12%. Sektor kesehatan menguat 0,03%.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) 5,45%
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) 3,08%
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 1,89%
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) -14,92%
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) -4,70%
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) -3,51%
Total volume transaksi bursa mencapai 16,52 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 8,09 triliun. Sebanyak 270 saham turun harga. Ada 260 saham yang menguat dan 215 saham flat.
Meski turun hari ini, IHSG masih menguat tipis 0,02% dalam sepekan terakhir. Sejak awal tahun, IHSG tercatat turun 2,76%.
(Kontan/Wahyu T.Rahmawati)