Aktivitas MICE di Majalengka Meningkat, Pendapatan FITT Naik 20 Persen
Emiten PT Hotel Fitra International Tbk masih merugi Rp 5,99 miliar di 2022 dari rugi tahun sebelumnya Rp5,42 miliar.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) membukukan pendapatan Rp10,50 miliar di 2022 atau naik 20 persen dari tahun sebelumnya Rp 8,76 miliar seiring dengan peningkatan aktivitas wisata dan seremonial atau MICE masyarakat pascapandemi.
Pada awal 2022, manajemen menetapkan target pendapatan Rp 9,08 miliar dan terealisasi Rp 10,50 miliar atau lebih tinggi 16,5 persen.
Direktur Utama PT Hotel Fitra International Tbk - Joni Rizal mengatakan, perseroan sempat menghadapi persoalan sulit saat awal mencatatkan atau listing di Bursa Efek Indonesia.
Rugi Rp 5,99 Miliar
Perusahaan listing di bursa pada 11 Juni 2019 namun beberapa bulan kemudian terjadi pandemi hingga akhir 2021.
"Akibatnya perseroan berada dalam kondisi yang berat sebab meski pendapatan naik di 2022, perseroan masih merugi Rp 5,99 miliar dari rugi tahun sebelumnya Rp5,42 miliar," katanya dalam paparan publik via zoom di Convention Hall, Hotel Fitra Majalengka, Jawa Barat, Senin (26/6/2023).
Untuk 3 bulan pertama, kinerja keuangan perusahaan terus bertumbuh, dengan pendapatan naik 23 persen menjadi Rp 2,63 miliar dari Q1 tahun sebelumnya Rp 2,13 miliar.
Perseroan mencatat rugi bersih Rp2,28 miliar dari sebelumnya rugi Rp1,88 miliar. "Kontribusi pendapatan terbesar masih dari segmen banquet Rp1,19 miliar dari sebelumnya Rp590 juta, disusul pendapatan hotel Rp1,10 miliar dari Rp 1 miliar, sisanya breakfast, food and beverages, laundry, dan lainnya," katanya.
Direktur Operasional dan Corporate Secretary FITT, Tomi Tris menyatakan, tingkat hunian kamar hotel dan tingkat tersewa convention hall juga naik dari waktu ke waktu.
Sebab itu, beberapa strategi pemasaran di 2022 akan kembali dilanjutkan di antaranya diskon tarif kamar untuk menarik minat tamu, diskon makanan dan minuman, dan tarif khusus untuk korporasi, baik yang ada di sekitar kota Majalengka, maupun perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta.
Baca juga: BCIC Bukukan Laba Bersih Rp73,23 Miliar di Kuartal I 2023
Hal ini guna menjaring para karyawan yang ingin melakukan perjalanan wisata secara mandiri maupun gathering perusahaan.
Tetap Optimis
Meskipun belum mencatatkan keuntungan, manajemen FITT optimistis kinerja Perseroan akan meningkat pada tahun ini seiring dengan sejumlah katalis positif yang akan mendorong bertumbuhnya industri pariwisata nasional.
Perseroan akan fokus memanfaatkan prospek industri pariwisata alam yang banyak tersedia di Jawa Barat (Jabar), termasuk Majalengka.
"Sektor ini diprediksi tumbuh signifikan yang didukung berbagai indikator, salah satunya dukungan Pemerintah, melalui kementerian terkait, yang secara intensif mengadakan event-event besar," katanya.
Katalis lainnya adalah mulai banyaknya aktivitas seremonial masyarakat yang kembali dimulai setelah sebelumnya tertunda akibat pandemi Covid19.
Sentimen positif berikutnya adalah tahun 2023 sudah memasuki tahun politik, di mana akan banyak kegiatan organisasi partai politik yang butuh tempat saat melakukan sosialisasi dan rapat konsolidasi, sehingga manajemen optimistis Convention Hall milik Perseroan akan tumbuh pesat.
DJoni Rizal, mengungkapkan berbagai katalis positif tersebut diharapkan berdampak pada bisnis Perseroan, terutama memulihkan bottom line perseroan secara signifikan apalagi faktor pendorong lain adalah tumbuhnya kedatangan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan domestik di Tanah Air.
Baca juga: Saham Emiten Bus Listrik VKTR Ditutup Melesat 11 Persen Sejak IPO
Berdasarkan data Pemerintah, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia hingga kuartal ketiga 2022 mencapai 3,92 juta, naik signifikan dari 2021 yakni 1,56 juta.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Jabar juga mengungkapkan, ada 22 juta wisatawan domestik dan 1.156 wisma berkunjung ke berbagai destinasi wisata di Jabar. Ini dianggap indikasi positif pertumbuhan industri pariwisata pasca pandemi meski masih jauh dari target di awal tahun yaitu 36 juta wisatawan lokal dan 33.000 wisman.