Prospek Pariwisata Cerah, FITT Bidik Pendapatan Rp13 Miliar di 2024
PT Hotel Fitra International Tbk menargetkan pendapatan tahun 2024 sebesar Rp 13 miliar naik 18 persen dari target tahun 2023 sebesar Rp 11 miliar.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARRA - Emiten PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) menargetkan pendapatan tahun 2024 sebesar Rp 13 miliar atau meningkat 18 persen dari target tahun 2023 sebesar Rp 11 miliar.
"Tahun 2024, kami memprediksi sektor pariwisata akan terus bergerak cepat menuju level prapandemi sehingga menopang sektor pendukungnya," kata Direktur Utama Hotel Fitra International Tbk, Joni Rizal saat Public Expose Online, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST-LB), Jumat (15/3/2024).
Seiring dengan pertumbuhan industri pariwisata nasional, pertumbuhan kunjungan wisata ke Jawa Barat juga naik, tercermin dari data Disparbud Jawa Barat yang mencatat kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) di 2023 (Januari-September) mencapai 52.672.603 orang, naik dari 2022.
Sementara estimasi Kemenparekraf, wisatawan Nusantara bisa mencapai 1,2 miliar-1,4 miliar wisnus pada 2023.
“Kami optimistis pertumbuhan sektor pariwisata 2024 semakin membaik dan mengalami percepatan sehingga pertumbuhan hunian hotel milik kami di sekitar lokasi wisata Majalengka bisa turut naik cepat. Demikian juga dengan tahun politik 2024, di mana dampaknya sudah terasa sejak kuartal ketiga tahun lalu,” kata Joni.
Tahun lalu, Perseroan mencetak pendapatan Rp 11,83 miliar atau tumbuh 12,66 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun 2022 senilai Rp 10,50 miliar.
Pendapatan tahun lalu juga 7,6 persen di atas target yang ditetapkan sebesar Rp 11 miliar.
“Pencapaian ini adalah wujud kerja keras manajemen, didukung pertumbuhan ekonomi yang makin baik, sehingga daya beli atas kebutuhan wisata juga ikut tumbuh. Aktivitas rapat, meeting berbagai instansi yang menyewa convention hall juga turut naik,” kata Joni.
Dikatakannya, tahun 2023, Perseroan memang masih membukukan rugi bersih atribusi entitas induk sebesar Rp 7,35 miliar dari tahun sebelumnya juga rugi Rp 5,99 miliar.
Baca juga: Lautan Luas Optimistis Kinerja 2024 Tumbuh, Incar Kenaikan Pendapatan 2 Digit
"Meski demikian, Perseroan telah mampu membukukan laba kotor yang meningkat 5,6 persen menjadi Rp 4,18 miliar dari sebelumnya laba kotor Rp 3,96 miliar,” ujar Direktur Keuangan - Sukino.
Aset Perseroan juga mencapai Rp 57,81 miliar, dengan total kewajiban Rp 29,65 miliar dan ekuitas Rp 28,16 miliar sehingga rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) masih di level yang relatif aman yakni 1,05 kali.
Selain menggelar RUPS Tahunan Tahun Buku 2023, FITT juga melakukan RUPS Luar Biasa dengan beberapa agenda penting.
Pemegang saham menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2023, penetapan penggunaan laba/rugi bersih Tahun Buku 2023, dan penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Laporan Keuangan Tahun Buku 2024.
Baca juga: Produksi Gas Naik 5 Persen, Emiten SBMA Kantongi Beberapa Tender Baru