Lewat Digitalisasi, Kredit Usaha bagi Pensiunan PNS Mudah dan Praktis
Hal ini diungkap, Pemimpin cabang BRI KC Kalimalang, Moch Syarif Budiman saat ditemui beberapa waktu lalu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Daryono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bank Rakyat Indonesia (BRI) berupaya memaksimalkan target penyaluran kredit pada usaha mikro, kecil menengah atau UMKM tahun 2023.
Pada tahun ini, penyaluran kredit diproyeksikan tumbuh pada angka 10-12 persen.
Karena itulah, beragam cara dilakukan termasuk menggunakan teknologi.
Hal ini diungkap, Pemimpin cabang BRI KC Kalimalang, Moch Syarif Budiman saat ditemui beberapa waktu lalu.
"Kita broadcast dan blast nasabah BRI untuk informasi pembiayaan," kata dia.
Baca juga: Bermodal Nekat, Usaha Siomay Kaki Lima Iyan Suherlan Raup Untung Jutaan
Pihaknya, memiliki database berisi data nasabah dari beragam latar belakang.
Misalnya, PNS hingga pemilik UMKM.
"Misalnya nasabah instansi bisa pinjam Rp 200.000.000 karena data gajinya ada di data BRI. Karena digital. Nggak usah datang ke kantor untuk pengajuan tapi langsung kami tawarkan," ungkap Syarif.
Syarif menyebut, dari fakta lapangan banyak pensiunan PSN yang mengajukan pembiayaan di BRI untuk menambah modal usaha.
Karena semua data gaji dan uang pensiunan terekam baik di database maka proses pengajuannya menjadi mudah.
Pensiunan ASN yang memiliki keterbatasan waktu dan tempat dapat menghubungi mantri untuk langsung memproses pengajuan pinjaman.
Mantri BRI yang dibekali aplikasi BRIspot dapat mengajukan pinjaman melalui smartphone tanpa harus ke kantor cabang terdekat.
"Efisien tentunya karena mantri dan calon debitur tidak repot lagi mengantar berkas ke kantor. Semua cukup melalui smartphone. Nggak perlu ke kantor dulu kumpul berkas semua digitalisasi. Pakai brispot itu. Jadi digitalisasi ini mempercepat proses pengajuan kredit," jelas dia.
Baca juga: Pelaku UKM Masih Hadapi Berbagai Hambatan di Era Digital, Kapasitas Produksi Hingga Regulasi
Lewat teknologi ini juga, BRI dapat memastikan calon debitur memiliki rekam jejak yang bagus.
Pasalnya, nomor ID kependudukan atau KTP yang menjadi salah satu syarat harus dipastikan asli karena terhubung dengan data-data administrasi lainnya.
"Melalui digitalisasi ini kita sampaikan pembiaayan ke nasabah dan masyarakat juga terus disosialisasikan," terang Syarif.
Teknologi pengajuan kredit melalui aplikasi BRIspot disebutkan mantri Febry Nugroho memberikan kemudahan baik dari sisi debitur dan mantri.
Mantri tidak direpotkan dengan mengurus administrasi di kantor.
Di sisi lain, debitur bisa cepat mendapatkan pinjaman yang diperlukan.
"Sistem online itu sangat memudahkan. Sambil survei, mantri input persyaratan. Selama tidak ada kendala jaringan atau sistem kalau ACC pinjaman keluar di hari yang sama. Tidak perlu menunggu proses 10 hari, pinjaman bisa langsung digunakan," kata Febry. (*)