HIPMI Fasilitasi Pemanfatan Hak Atas Kekayaan Intelektual di Ekosistem Ekonomi Kreatif
HIPMI akan memfasilitasi para pengusaha yang memiliki bisnis bidang sama untuk saling berkolaborasi dan berpartisipasi dalam ekosistem ekonomi kreatif
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Network, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Intelectual Property atau IP kini makin luas digunakan untuk membangun bisnis di negara maju, salah satu produknya adalah Marvel dan juga Star Wars.
Guna meningkatkan pengetahuan para pengusaha terkait hal tersebut dan ekonomi kreatif lainnya, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) akan memfasilitasi para pengusaha yang memiliki bisnis bidang sama untuk saling berkolaborasi dan berpartisipasi dalam ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia.
"Kami siap memfasilitasi para pengusaha yang punya usaha bidang yang sama untuk nanti berkolaborasi," ujar Ketua Bidang Pariwisata, Ekonomi Kreatif, UMKM dan Koperasi HIPMI Jaya, Dony Langgeng Saputro, Minggu(2/7/2023).
Sementara itu Sekretaris Umum BPC HIPMI Jaya Kepulauan Seribu, Dwi Prasanto Wicaksono mengimbau para pengusaha muda Indonesia untuk terus membuka peluang-peluang baru sembari mendukung program ekonomi kreatif Intelectual Property(IP) diresmikan pemerintah.
Senada dengan Dwi Prasanto, Ketua Umum BPC HIPMI Jaya Kepulauan Seribu, Rangga Derana Niode talkshow yang digelar pihaknya dengan tema Intelectual Property Marketing(IP) bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para pengusaha yang bergerak di bidang ekonomi kreatif.
"Agar pengusaha memahami manfaat dan nilai-nilai ekonomi apa saja yang bisa dihasilkan dari aset intelektual yang mereka miliki," kata Rangga.
Pengusaha muda dan produser musik Kavenda Septakusuma mengatakan Intelectual Property (IP) sendiri sudah banyak digunakan di negara maju dalam membangun bisnis seperti yang dicontohkan oleh serial Marvel dan juga Starwars.
Baca juga: Dirjen KI: Selama 2022 Permohonan Kekayaan Intelektual Meningkat, Capai Angka 257.335
Karena itu perlu dibangun pengetahuan kepada para pengusaha agar bisa membangun ekosistem bisnis yang baik.(Willy Widianto)