Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lebih Ramah Lingkungan, Bisnis Tukar Wadah Sasar Pelaku Usaha Grosir dan Supplier

Siklus, perusahaan lokal penyedia solusi retail dan e-commerce amah lingkungan, meluncurkan model bisnis ‘Tukar Wadah’

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
zoom-in Lebih Ramah Lingkungan, Bisnis Tukar Wadah Sasar Pelaku Usaha Grosir dan Supplier
HO
Siklus akan menyambungkan UMKM dengan sistem Tukar Wadah dengan menyediakan kemasan ramah lingkungan dan sustainable, sistem penukaran wadah, dan kemampuan daur ulang dan guna ulang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Siklus, perusahaan lokal penyedia solusi retail dan e-commerce ramah lingkungan, meluncurkan model bisnis ‘Tukar Wadah’ berupa penukaran wadah kemasan serta solusi daur ulang dan guna ulang.

Model bisnis ini dapat menghubungkan antara usaha grosir dan supplier lokal dengan konsumen melalui platform Siklus.

“Tim Siklus telah bekerja keras selama beberapa bulan terakhir untuk mengembangkan model bisnis Siklus menjadi ‘One Stop Shop’ untuk seluruh jenis kebutuhan retail. Kami mengumumkan sekaligus memperkenalkan Tukar Wadah sebagai sebuah pencapaian besar dalam platform retail berkelanjutan kami,” ujar Laksamana Sakti (Alif), Co-Founder Siklus dalam keterangan tertulis yang dikutip Minggu, 8 Juli 2023.

Baca juga: Asosiasi E-Commerce Bantah Project S TikTok Shop Beroperasi di Indonesia

Dia menjelaskan, dengan model bisnis Tukar Wadah, Siklus mulai memasuki ekosistem UMKM grosir dan supplier di Indonesia yang beranggotakan 3 juta pelaku usaha, serta menyediakan solusi end-to-end dengan keuntungan komersial dan sustainability yang didapatkan ketika mereka bergabung ke Siklus.

Cara Kerja Tukar Wadah

Berdasarkan kebutuhan dan insight konsumen Siklus, Siklus bertujuan menghadirkan produk populer di platformnya. Laksamana menjelaskan, selain bekerja sama dengan brand FMCG, Siklus saat ini mulai bekerja sama dengan UMKM grosir dan supplier lokal.

BERITA TERKAIT

"Usaha grosir dan supplier lokal yang bergabung dengan Tukar Wadah milik Siklus bisa merasakan manfaat komersial, sekaligus mengemas dan menjual produk milik mereka dengan metode yang ramah lingkungan," beber Laksamana.

Keuntungan lainnya antara lain dapat diakses oleh konsumen aplikasi Siklus, mendapatkan dampak dari pemasaran dan promosi sosial media dan aplikasi Siklus; efisien secara biaya dengan penggunaan kemasan ramah lingkungan yang siap pakai dan sesuai standar, ditambah dengan bantuan dari Siklus untuk sertifikasi produk.

Kepada para pelaku usaha tertarik, Siklus akan menyambungkan UMKM dengan sistem Tukar Wadah dengan menyediakan kemasan ramah lingkungan dan sustainable, sistem penukaran wadah, dan kemampuan daur ulang dan guna ulang.

Baca juga: Dukung Ekosistem Halal, E-Commerce Lokal Mulai Sediakan Produk dan Jasa Gudang Sertifikasi Halal

“Lebih dari setengah produk di platform Siklus berasal dari UMKM grosir dan supplier lokal, dimulai dari berbagai jenis bumbu, kopi, teh, makanan pokok seperti nasi dan pasta, dan lainnya,” kata Rafiandra Farras Syfa (Rafi), Product Manager Siklus.

Dia menjelaskan, Tukar Wadah juga memberikan manfaat kepada konsumen karsma pilihan produk ramah lingkungan pada platform Siklus yang beragam. "Saat ini ada lebih dari 300 produk Tukar Wadah dan kami akan terus menambahkan untuk memberikan semakin banyak pilihan,” ujar Rafi.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan dua target untuk tahun 2025, yaitu mengurangi sampah plastik di laut hingga 70 persen dan mengurangi sumber sampah hingga 30%. Dengan adanya Peta Jalan Pengurangan Sampah, produsen makanan, kosmetik dan produk konsumsi harus mengurangi sampah yang timbul akibat produksi produk mereka hingga 30%, spesifik melalui metode daur ulang dan guna ulang.

Dengan adanya target dan peta jalan tersebut, saat ini produsen Indonesia aktif mencari solusi untuk mencapai persyaratan wajib tersebut dengan tenggat waktu di tahun 2029.

Tahun 2023 ini, Siklus telah mengambil peran proaktif dengan bekerja sama dengan agensi yang relevan, regulator, dan organisasi non-profit.

Mereka mulai bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menciptakan sebuah platform untuk berdiskusi dan meneliti praktik isi ulang atau refill.

Mereka juga bekerja sama dengan Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan Partnering for Green Growth and the Global Goals 2030 (P4G) untuk memulai grup Reuse Special Interest bersama dengan perusahaan sustainable lainnya yang spesialis pada refill dan reuse di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas