Mendag Akui Harga Beras Medium Naik, Tapi Beras Bulog Tetap Dibanderol Rp 9.450 Per Kg
Ada beras Bulog yang tetap dibanderol sebesar Rp 9.450 per kilogram untuk mengatasi kenaikan harga beras medium.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui harga beras medium kini mengalami kenaikan harga. Dia mengatakan, jika harga beras naik, ada beras milik Perum Bulog yang siap membantu.
Dalam artian, ada beras Bulog yang tetap dibanderol sebesar Rp 9.450 per kilogram (kg) di tengah jenis beras lainnya yang mengalami kenaikan.
"Harga beras yang medium memang ada kenaikan sedikit. Tapi kan kalau ada kesulitan, ada beras Bulog. Beras Bulog tetap Rp 9.450 per kilogram," katanya di kantor Kemendag, Jakarta, Senin (10/7/2023).
Menurut data Badan Pangan Nasional, harga beras medium hari ini mengalami kenaikan sebesar 0,25 persen atau Rp 30. Saat ini, per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 11.920.
Sedangkan untuk beras premium, hari ini per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 13.600 setelah naik 0,52 persen atau Rp 70.
Kenaikan harga beras sebelumnya dikemukakan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim ketika rapat bersama komisi VI DPR RI, Rabu (21/6/2023).
"Terdapat beberapa komoditas yang masih berada di atas HAP yang ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional, yaitu antara lain beras, gula pasir, daging ayam ras dan telur ayam ras," kata Isy dikutip dari Kontan.
Baca juga: Lonjakan Harga Beras, Gula Pasir, Daging Ayam Ras dan Telur Masih di Atas HAP
Untuk itu dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan inflasi, kata Isy, Kemendag akan fokus dalam menjaga stabilitas dan posokan barang kebutuhan pokok.
Baca juga: Harga Beras Rata-rata Naik Rp 150 Jadi Rp 13.400 per Kg
Lebih lanjut disinggung soal ancaman el-nino atau kemarau panjang. Pihaknya mengatakan akan menyiapkan kebijakan dan strategi yang mendukung ketahanan pangan utamanya yang terkait dengan kebutuhan pangan yang dicukupi oleh impor.