Menko Luhut Sebut Indonesia Berencana Impor 50 Ribu Ekor Sapi dari Afrika Selatan
Selain impor Sapi dari Afsel. Indonesia juga merencanakan impor komoditas kedelai yang volumenya juga cukup besar.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) mengungkapkan, Indonesia berencana untuk mengimpor sapi dari Afrika Selatan.
Hal ini diungkapkan Luhut saat melakukan kunjungan kerja ke Afrika Selatan dan bertemu langsung dengan Presiden Cyril Ramaphosa beserta jajaran.
Baca juga: Indonesia Rencana Impor Beras Lagi, Petani dan Pakar Tawarkan Solusi Agar Tak Ketergantungan Beras
Kesepakatan impor ini bakal terjadi nanti pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS atau pertemuan diplomatik kelompok ekonomi besar baru yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.
Tak hanya sapi, Indonesia juga merencanakan impor komoditas kedelai yang volumenya juga cukup besar.
"Pertemuan ini adalah langkah penting dalam mempersiapkan kehadiran Presiden Joko Widodo pada gelaran KTT BRICS yang akan dilaksanakan minggu ketiga bulan Agustus nanti," ucap Luhut dalam unggahan di akun media sosial pribadinya dikutip, Rabu (12/7/2023).
"Dalam KTT ini nantinya diharapkan akan terjadi kesepakatan terkait impor sapi dan kedelai yang akan ditandatangani pada saat kunjungan ini," sambungnya.
Tak tanggung-tanggung, jumlah sapi yang bakal diimpor oleh Indonesia sejumlah 50 ribu ekor.
Sementara untuk kedelai akan diimpor sebanyak 300 ribu ton.
Baca juga: Dugaan Terjadi Penyimpangan Impor, Tekstil Asal China Banjiri Indonesia, Ini Langkah Pemerintah
Hal ini menurut Luhut mutlak dilakukan mengingat harga daging sapi yang semakin meningkat serta outlook dari Kementerian Pertanian mencatat bahwa Indonesia masih membutuhkan 40 persen komoditas tersebut.
Selain itu kebutuhan 3 juta ton kedelai di dalam negeri juga harus dipenuhi.
"Sebagai langkah awal, kami sedang mengeksplorasi potensi kerjasama impor 50.000 ekor sapi dan 300.000 ton kedelai dari Afrika Selatan," papar Luhut.
"Inilah upaya kami untuk mensiasati tingginya kebutuhan akan kedua komoditas itu," pungkasnya.