Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sandiaga Uno Buka Suara Soal Dugaan Turis Australia Diperas Rp 15 Juta di Bali Karena Paspor

Menanggapi hal tersebut, Sandiaga meminta agar publik tidak terlalu cepat menarik kesimpulan pada suatu hal.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sandiaga Uno Buka Suara Soal Dugaan Turis Australia Diperas Rp 15 Juta di Bali Karena Paspor
Travel + Leisure
Ilustrasi paspor dan boarding pass 

Pendalaman terhadap kejadian ini masih dilakukan oleh Kanwil Kemenkumham Bali dan belum selesai dimana tiga petugas imigrasi yang bertugas saat itu masih diperiksa.

"Seluruh jajaran yang memeriksa saat itu tidak ada melakukan sanksi, tidak ada mengenakan biaya apa-apa. Alasan pemeriksaan karena saat dia tiba paspornya basah. Sesuai aturan internasional kita harus cari tahu karena apa basahnya," kembali Anggiat menegaskan.

Dan saat pemeriksaan terhadap yang bersangkutan atau Monique Luise (28) dan ibunya di dampingi oleh pihak maskapai yakni dari Batik Air.

Kemudian paspor mereka di stamp dan diperbolehkan masuk ke Bali lalu proses selanjutnya diserahkan ke pihak maskapai.

"Airline yang berurusan dengan dia selanjutnya sampai ke pabeanan bea cukai. Apa yang terjadi (setelah pemeriksaan oleh petugas imigrasi) itu yang perlu kita dalami lagi. Pendalaman masih dilakukan dan belum selesai," paparnya.

Anggiat menyampaikan yang disampaikan bahwa dia dibawa ke sebuah ruangan memang benar karena itu merupakan SOP atau prosedurnya terminal internasional disetiap bandara karena tidak ada wawancara di konter.

Jadi tidak ada wawancara di konter kalau ada second layernya atau kalau ada wawancara yang singkat saja di cek in konter imigrasi. Jadi dilakukan pendalaman kenapa paspornya rusak kita bawa ke ruangan, ruangan itu bukan ruangan yang tidak resmi. Itu office nya imigrasi di bandara sehingga interview disitu," jelasnya.

BERITA TERKAIT

Diakui oleh Anggiat dari laporan petugas yang memeriksa dia belum apa-apa dia sudah menangis dan ibunya juga menangis tapi saat itu pihak maskapai mendampinginya.

Karena orang maskapai yang mendampingi itu yang menyatakan bahwa paspor dia rusak dan diketahui sejak dari Melbourne Australia sehingga ada dialog disitu.

Bahkan pihak maskapai juga telah memberikan surat jaminan semua resiko akan ditanggung oleh mereka.

"Dari petugas kita bilang tidak ada apa-apa hanya interogasi di ruang tersebut. Saat itu diizinkan masuk ke Bali dengan Visa On Arrival," tambahnya.

Namun pendalaman kita terus lakukan dan seobyektif mungkin kita mendalaminya.

Dan saat ini yang bersangkutan bersama ibunya sudah tidak di Bali karena izin tinggalnya menggunakan Visa On Arrival sudah berakhir dan tidak memperpanjangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas