Jaga Ketahanan Energi Nasional, Pertamina Resmi Kelola Wilayah Kerja Peri Mahakam
Dalam pengelolaan WK Peri Mahakam, Eni menjadi operator selama masa eksplorasi dan Pertamina sebagai operator untuk masa pengembangan.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, - PT Pertamina Hulu Borneo dan Eni Peri Mahakam Ltd. resmi menjadi pengelola Wilayah Kerja (WK) Peri Mahakam selama 30 tahun dengan menggunakan skema cost recovery.
Dalam pengelolaan WK Peri Mahakam, Eni menjadi operator selama masa eksplorasi dan Pertamina sebagai operator untuk masa pengembangan.
Nilai investasi Komitmen Pasti tiga tahun pertama masa eksplorasi adalah sebesar US$ 7,2 juta yang meliputi kegiatan studi Geology and Geophysic (G&G), akuisisi dan processing 150 km2 data seismik 3D, serta pengeboran satu sumur eksplorasi.
Baca juga: Ombudsman RI: Ketahanan Energi Hal Utama dalam Gerakkan Pelayanan Publik dan Pertumbuhan Ekonomi
Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro, menjelaskan, pengelolaan WK Peri Mahakam akan menjadi salah satu fokus eksplorasi PHE demi menunjang ketahanan energi nasional dan penguatan portofolio perusahaan.
“PHE berkomitmen untuk menerapkan seluruh pengetahuan dan best practice yang sudah dimiliki perusahaan, khususnya dalam pengalaman operasi migas di kawasan Timur Kalimantan, dalam upaya percepatan penemuan cadangan gas strategis dalam eksplorasi WK Peri Mahakam,” kata Wiko dikutip dari Kontan, Jumat (14/7/2023).
Wiko menegaskan pentingnya kontribusi WK Peri Mahakam bagi produksi nasional di masa yang akan datang.
Dengan luasnya kehadiran PHE melalui afiliasinya di kawasan tersebut dapat memberikan benefit kepada konsorsium PHE-Eni dalam memenuhi komitmen pasti dan milestone eksplorasi di WK Peri Mahakam.
“Hal tersebut dalam rangka mengakselerasi kontribusi WK Peri Mahakam terhadap peningkatan produksi nasional sesegera mungkin,” terang Wiko.
Terletak di lepas pantai dan daratan Timur Kalimantan, WK Peri Mahakam memiliki posisi strategis dengan potensi besar untuk bersinergi dengan lapangan-lapangan migas lain di sekitarnya yang juga dioperasikan oleh Pertamina dan Eni.
Tidak hanya terbatas di sektor hulu, sinergi positif diharapkan juga dapat dilakukan dengan Bontang LNG dan Balikpapan refinery yang memerlukan tambahan pasokan minyak dan gas bumi di tengah-tengah penurunan produksi lapangan-lapangan eksisting.
Dengan keberhasilan mendapatkan WK Peri Mahakam, Pertamina dan Eni telah membuktikan sebagai pemain penting di Indonesia, khususnya kawasan Timur Kalimantan. Pengalaman dan kapabilitas yang telah dibangun dalam mengelola lapangan-lapangan migas di kawasan tersebut akan menjadi modal penting untuk memastikan keberhasilan dalam mengelola WK Peri Mahakam.
Hal tersebut juga menunjukkan komitmen Pertamina dalam menjaga pasokan energi yang handal bagi negeri, sekaligus berperan dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Timur Kalimantan.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance), untuk mendukung target Pemerintah dalam mencapai produksi minyak 1 Juta barrels of oil per day (bopd) dan produksi gas 12 billion cubic feet per day (bcfd) pada tahun 2030.
PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai partisipan sejak Juni 2022. (Akhmad Suryahadi/Kontan)