Inggris Teken Kesepakatan Gabung dengan Blok Perdagangan Indo-Pasifik
CPTPP merupakan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik yang beranggotakan 11 negara.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Inggris telah sepakat menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan blok perdagangan CPTPP Indo-Pasifik.
CPTPP merupakan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik yang beranggotakan 11 negara yakni Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam.
“Lebih dari 99 persen barang Inggris saat ini yang diekspor ke negara-negara CPTPP akan segera memenuhi syarat untuk tarif nol,” kata Kemi Badenoch, Sekretaris Bisnis dan Perdagangan Inggris dalam sebuah pernyataan, Minggu (16/7/2023).
Baca juga: Airlangga Ingin Penyelesaian Isu-Isu Strategis IEU-CEPA Segera Berakhir
Badenoch lebih lanjut mengatakan Inggris menggunakan statusnya sebagai negara perdagangan independen untuk bergabung dengan "blok perdagangan yang menarik, berkembang, dan berwawasan ke depan".
″Ini akan membantu menumbuhkan ekonomi Inggris dan membangun ratusan ribu pekerjaan yang dimiliki bisnis milik CPTPP yang sudah didukung di seluruh negeri,” katanya.
Badenoch menambahkan kesepakatan itu juga akan "membuka peluang besar dan akses tak tertandingi ke pasar lebih dari 500 juta orang".
Dengan penandatanganan itu, Inggris akan menjadi negara Eropa pertama yang bergabung dengan blok tersebut, yang menurut pemerintah akan membuka perdagangan ke suatu wilayah dengan total Produk Domestik Bruto atau PDB sebesar 15,7 triliun dolar AS.
Meski demikian, masih harus dilihat seberapa besar kesepakatan itu benar-benar menguntungkan prospek pertumbuhan Inggris.
Berdasarkan perkiraan pemerintah sendiri, kesepakatan itu akan meningkatkan PDB domestik jangka panjang hanya sebesar 0,08 persen, yang akan berdampak kecil untuk mengimbangi kerugian perdagangan Eropa akibat Brexit.