Bersiap Hadapi Krisis Pangan Akibat El Nino hingga Hengkangnya Rusia dari Kesepakatan Ekspor Gandum
Keluarnya Rusia dari perjanjian ekspor biji-bijian Ukraina lewat Laut Hitam sengaja dilakukan untuk memukul perekonomian negara sekutu di Eropa.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan dalam mengantisipasi dampak El Nino, pemerintah berkomitmen memastikan ketersediaan bapok bagi masyarakat.
“Apa pun caranya, kalau makanan harus dijamin ada,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (20/7/2023).
Ia menyebut ketersediaan bahan pokok dalam kondisi cukup. "Mau beras, mau gula, mau telur, mau ayam, ada,” ujar Zulhas.
Kemudian, Ketua Umum Partai PAN itu menyambut baik pemerintah daerah yang mengajukan usulan revitalisasi pasar untuk daerah mereka.
Menurut dia, Kemendag memfasilitasi usulan-usulan revitalisasi pasar untuk menciptakan suasana pasar yang nyaman dan kondusif untuk berbelanja.
“Silakan pemerintah daerah berkoordinasi dengan Kemendag, bersurat ke kami. Pemerintah pusat akan memfasilitasi usulan tersebut sesuai peraturan yang berlaku,” pungkas Mendag Zulkifli Hasan.
Baca juga: Bapanas Perintahkan Bulog Impor Beras 2 Juta Ton hingga Akhir Desember 2023
Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga bahan pokok hari ini terpantau ada yg naik dan turun.
Harga daging ayam ras segar naik Rp 2.400 menjadi Rp 41.900 per kilogram. Harga telur ayam ras segar naik Rp 650 menjadi Rp 32.550 per kilogram.
Lalu, minyak goreng curah naik Rp 450 menjadi Rp 15.950 per kilogram. Gula pasir kualitas premium naik Rp 750 menjadi Rp 16.850 per kilogram.
Kemudian, harga rata-rata semua jenis beras, mulai dari kualitas bawah, medium, dan super, turun Rp 900 menjadi Rp 12.650 per kilogram.
Peringatan PBB
Badan Meteorologi Dunia yang berada di bawah naungan PBB atau yang dikenal dengan nama WMO memperingatkan warga dunia untuk bersiap menghadapi malapetaka akibat El Nino.
"Dimulainya El Nino akan sangat meningkatkan kemungkinan terpecahnya rekor suhu dan memicu gelombang panas yang lebih ekstrem di banyak bagian dunia, baik di daratan maupun lautan," ujar Sekretaris Jenderal WMO, Petteri Taalas.
Peringatan ini diserukan oleh WMO lantaran fenomena El Nino kali ini akan berlangsung lama, hingga jadi yang paling ekstrim dalam tujuh tahun terakhir.