Perkuat Kerja Sama ASEAN-Kanada, ASEAN-BAC Fokus Kembangkan Transformasi Digital dan Perdagangan
Terus memperkuat kolaborasi antara ASEAN-Kanada, ASEAN-BAC fokus untuk kembangkan transformasi digital dan perdagangan.
Penulis: Fransisca Andeska
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Momentum kolaborasi antara ASEAN dengan Kanada terus diperkuat untuk fokus pada transformasi digital dan perdagangan. Hal itu sejalan dengan beberapa fokus pengusaha ASEAN yang telah membidik sejumlah sektor untuk dapat ditingkatkan kerja samanya dengan Kanada. Adapun upaya tersebut akan dilakukan lewat transformasi digital, memfasilitasi perdagangan, dan investasi.
Wakil Ketua ASEAN-Business Advisory Council (BAC) Bernardino Vega mengatakan, para pelaku usaha negara-negara anggota ASEAN-Kanada terus melakukan terobosan untuk memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi.
“Di bidang transformasi digital, ASEAN-BAC siap untuk memfasilitasi investor dari Kanada dan juga negara-negara di seluruh dunia agar terhubung dengan perusahaan startup, teknologi, dan infrastruktur digital di ASEAN,” ujar Dino saat memimpin delegasi ASEAN-BAC pada kunjungan di Kanada (21/7/2023).
Sebelumnya, Dino bersama dengan delegasi melakukan kunjungan ke Toronto dan Montreal pada 18-20 Juli 2023. Adapun kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka roadshow kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC tahun 2023.
Baca juga: ASEAN Business Awards 2023, Langkah ASEAN-BAC Dukung Seluruh Sektor Bangun Bisnis Berkelanjutan
Selain itu, ASEAN-BAC juga telah melakukan roadshow ke sejumlah negara, yakni Malaysia, Filipina, Singapura, Myanmar, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.
Di Kanada, ASEAN-BAC bertemu langsung dengan pejabat pemerintah dan para pelaku usaha. Saat itu, Dino secara khusus juga mengajak pejabat pemerintah dan para pelaku usaha untuk menghadiri ASEAN Business investment Summit (ABIS) 2023 dan ASEAN Business Awards (ABA) 2023 yang akan diselenggarakan di Jakarta, pata 3-4 September 2023.
Dalam kunjungannya, Dino selaku Wakil Ketua ASEAN-BAC berusaha untuk memfasilitasi program pelatihan dan inisiatif berbagi pengetahuan antar bisnis, lembaga penelitian, dan hub teknologi di negara ASEAN maupun Kanada.
Di Indonesia, secara khusus transformasi digital telah dilakukan oleh berbagai perusahaan ternama, seperti PT Astra International Tbk, Indika Energy, Sinar Mas, Bakrie Group, East Ventures, dan Mayora Group.
“Kami siap mendidik tenaga kerja terampil di bidang teknologi digital, serta mendorong inovasi lintas budaya. Maka itu, diperlukan insight mengenai kerangka hukum kepatuhan pada aturan, dan tren industri yang berlaku di setiap negara. Selain itu, pelaku bisnis di ASEAN juga harus memiliki kemampuan untuk menavigasi kompleksitas transformasi digital secara efektif,” jelas Dino.
Baca juga: ASEAN Business Entity, Solusi ASEAN-BAC Hadapi Stagnasi Perdagangan dan Investasi Intra-ASEAN
Mendorong CEPA untuk kembangkan kerja sama perdagangan
Pada roadshow di Kanada, lanjut Dino, pihaknya bersama dengan delegasi ASEAN-BAC juga berusaha untuk mendorong adanya ASEAN-Kanada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Indonesia-Canada CEPA (ICA-CEPA).
“CEPA perlu untuk didorong agar aktivitas perdagangan antara ASEAN dan Kanada, serta antara Kanada dengan Indonesia bisa terus terjalin baik dan semakin mengalami peningkatan,” kata Dino.
Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag), dikatakan bahwa nilai perdagangan antara Kanada-Indonesia mencapai 4,28 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Nilai ini terdiri dari komoditas ekspor utama Kanada-Indonesia yang berupa sereal dengan nilai 511,37 juta dolar AS. Sedangkan untuk komoditas utama Indonesia-Kanada yang berupa karet ini mencapai nilai 195,34 juta dolar AS.
Ke depan, dengan adanya ratifikasi ICA-CEPA ini, kerja sama perdagangan dan investasi di bidang seperti ekonomi digital, barang yang bernilai tambah dari pertambangan, hingga sektor pendidikan dapat berjalan lebih banyak.
Pada kesempatan yang sama, Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid mengatakan, sebagai upaya menghadapi perlambatan ekonomi global yang kini terjadi, kawasan ASEAN terus berupaya untuk memperkuat kerja sama di bidang perekonomian, seiring dengan dirampungkannya putaran kelima perundingan ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA), pada 2 Juni 2023.
“Saya optimis perundingan ini akan berhasil mencapai sejumlah kemajuan substantif pada pembahasan 19 isu perdagangan barang, jasa, dan investasi, serta akan segera rampung pada tahun ini,” ujar Arsjad.
Lanjut Arsjad, Kanada adalah mitra penting ASEAN di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. Ia menambahkan, Indonesia sebagai bagian dari ASEAN menjadi contoh konkret eratnya hubungan dengan Kanada.
“Pada 2022, Kanada tercatat sebagai investor asing peringkat ke-15 di Indonesia. Investasi Kanada di Indonesia selama kurun waktu 2018-2022 tercatat sebesar 964,5 juta dolar AS yang tersebar di 761 proyek. Ini patut untuk diapresiasi,” tuturnya.
Baca juga: Majukan Ekonomi Kawasan, Arsjad Rasjid Ungkap Sistem QR Code ASEAN Makin Diminati
Peran teknologi untuk lakukan lompatan besar
Pada sisi lain, Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy Azis Armand mengungkapkan bahwa Indika Energy terus mendukung pengembangan teknologi.
“Hal ini sejalan dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja untuk hasil yang optimal. Selain itu, teknologi menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan keberlanjutan,” ujar Azis.
Chairman and CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Franky Oesman mengungkapkan, Sinar Mas meyakini bahwa perkembangan teknologi digital merupakan peluang besar untuk melakukan lompatan besar.
“Kita harus melihat teknologi sebagai kesempatan untuk leapfrog. Sebab, di era Revolusi Industri 4.0, lonjakan eksponensial hanya dapat dicapai dengan penerapan teknologi,” ujar Franky.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.