Hari Ini Jokowi Bertemu Bos BYD, Bahas Investasi Pabrik Mobil Listrik di Indonesia
Jokowi menyiapkan berbagai tawaran insentif yang akan diberikan kepada BYD untuk menunjang investasi kendaraan listrik di Indonesia.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Presiden Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping menggelar pertemuan bilateral di Hotel Jinniu, Chengdu China, Kamis (28/7/2023) setelah tiba di Bandara Internasional Tianfu Chengdu, Sichuan, China pada Kamis sore pukul 14.40 waktu setempat.
Dalam keterangan tertulis yang dirilis Sekretaris Kabinet Indonesia, kunjungan kerja ini ini untuk memenuhi undangan Pemerintah China sekaligus merayakan 10 tahun kemitraan strategis komprehensif Indonesia dan Tiongkok
Jokowi mengajak sejumlah menterinya seperti Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia guna membahas sejumlah kerjasama diantaranya di bidang kesehatan, riset dan teknologi, hingga isu-isu regional dan global seperti percepatan negosiasi code of conduct atau kode etik antara China dan negara ASEAN soal Laut China Selatan.
Di hari pertama kunjungan, Presiden sukses membawa 8 kesepakatan, antara lain plan of action dari MoU kesehatan, protokol pembukaan akses pasar produk pertanian tepung porang, serta protokol pembukaan akses pasar produk pertanian, bubuk tabasheer.
Selanjutnya ada MoU riset dan pengembangan industri plant breeding dan budidaya laut, MoU kerja sama saling tukar pengetahuan dan pengalaman untuk pembangunan IKN, MoU kerjasama Two Countries, Twin Parks, MoU kerja sama ekonomi dan teknis, dan MoU kerja sama pendidikan bahasa Mandarin.
Di hari kedua kunjungan, Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkqn, Jokowi dijadwalkan melakukan beberapa pertemuan bisnis dengan berbagai investor Tiongkok
Baca juga: Lebih dari Sekadar Mitra, Menteri Luhut Sebut China Adalah Sahabat Bagi Indonesia
Salah satunya bersama BYD membahas rencana investasi pabrik mobil listrik di Indonesia. Jokowi menyiapkan berbagai tawaran insentif yang akan diberikan kepada BYD untuk menunjang investasi kendaraan listrik di Indonesia.
Langkah ini diambil agar Indonesia bisa menyusul sejumlah negara Asia lainnya yang telah lebih dulu menandatangani kontrak kerjasama perakitan kendaraan listrik.
Kejar Investasi Tesla
Di kesempatan lain Luhut mengungkap usai bertandang ke China, awal Agustus dia akan ke California untuk menagih janji bos Tesla terkait rencana investasi Tesla di Indonesia.
“Saya mau ketemu Elon tanggal 2 ini, bulan Agustus, ini kita mau finalkan kepastian wacana investasi Tesla di Indonesia,” jelas Luhut.
Pertemuan tersebut sengaja direncanakan usai publik berasumsi bahwa saat ini posisi Indonesia telah dihapus dari daftar negara yang akan jadi lokasi investasi Tesla dan lebih memilih Malaysia dan India.