Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Indeks Kepercayaan Industri Juli 2023 Kontraksi, Ini Biang Keroknya

Indeks Kepercayaan Industri Juli 2023 tercatat mengalami kontraksi 0,62 poin di angka 53,31, turun dari bulan sebelumnya 53,94.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
zoom-in Indeks Kepercayaan Industri Juli 2023 Kontraksi, Ini Biang Keroknya
Nitis Hawaroh
Plt. Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (Dirjen IKFT) Ignatius Warsito 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Juli 2023 tercatat mengalami kontraksi 0,62 poin di angka 53,31, turun dari bulan sebelumnya 53,94.

Kementerian Perindustrian menyebut penurunan IKI disebabkan oleh 7 subsektor yang mengalami kontraksi, diantaranya subsektor pakaian jadi, subsektor logam dasar, subsektor barang kayu dan gabus, kemudian subsektor penggalian bukan logam.

Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil Ignatius Warsito, mengatakan kelebihan stok yang terjadi di berbagai negara memengaruhi industri tekstil di dalam negeri.

Baca juga: Dukung Pengembangan UMKM Tekstil, Kelompok Mahasiswa Ini Sukses Ciptakan Mesin Eco-Pounding

"Memang kalau kita lihat sejarahnya ada destok yang besar-besaran, seperti di Cina, India dan Bangladesh, itu berpengaruh bagi industri di dalam negeri. Kita (jual) keluar juga sulit karena pelemahan pasar Eropa, Cina di dumping Amerika, sehingga pergulatan pasar tekstil dengan produk tekstil atau garmen ini terjadi di dalam negeri kita," tutur Warsito, Senin (31/7/2023).

Kemenperin sendiri melihat tren pemenuhan bahan baku tekstil tengah mengalami pertumbuhan positif, terutama untuk memenuhi keperluan baju muslim dan pakaian premium.

Akan tetapi, kasus impor pakaian bekas ilegal dan banyaknya produk bertitle KW 2 ikut menghimpit pertumbuhan industri tekstil.

Baca juga: Dugaan Terjadi Penyimpangan Impor, Tekstil Asal China Banjiri Indonesia, Ini Langkah Pemerintah

Berita Rekomendasi

"Yang menjadi pertanyaan publik ini apa yang dinamakan thrifting atau KW 2 dari Cina ini cukup mengganggu di pasar lokal dan kami sudah menyiapkan instrumen-instrumen yang bersifat fiskal maupun non fiskal. Kita harapkan juga menjadi suatu bahan kita untuk menahan laju produk-produk jadi dari Cina," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas