Antisipasi Kekeringan Dampak E Nino, Ini Upaya Mitigasi Bersama oleh BNPB dan Bapanas
Pemerintah menyiapkan langkah mitigasi untuk mengantisipasi fenomena El Nino yang puncaknya diperkirakan akan terjadi pada Agustus-September ini.
Editor: Choirul Arifin
Selain beras, stok daging juga telah diatur dengan menggunakan sistem food storage. Arief memastikan bahwa kebutuhan pangan masyarakat akan tetap terjaga dengan adanya mitigasi yang telah dilakukan.
Namun ada beberapa produk pangan tertentu yang memerlukan perhatian lebih dalam menghadapi kemarau. Produk hortikultura seperti cabai, misalnya, tidak dapat dijadikan stok karena dapat mengering.
Dalam upaya mencapai kedaulatan pangan, pemerintah juga perlu mengatasi masalah kehilangan dan pemborosan pangan. Data menunjukkan bahwa Indonesia kehilangan sekitar 14 persen pangan dari sektor pertanian dan pemborosan pangan mencapai 17 persen.
“Totalnya, 31 persen pangan di Indonesia terbuang sia-sia, senilai Rp551 triliun. Untuk itu, masyarakat juga diimbau untuk berbelanja bijak dan hanya membeli sesuai kebutuhan, mengingat stok pangan yang aman telah dijamin,” tegasnya.
Diversifikasi pangan juga perlu diperhatikan untuk menciptakan keseimbangan dan kemandirian pangan di berbagai wilayah Indonesia.
Upaya mitigasi dampak El Nino harus dilakukan dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait. Koordinasi dan sinergi di antara semua pihak menjadi kunci dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.
Peran masyarakat untuk menghemat air dan mengurangi pembakaran lahan juga sangat penting dalam menjaga lingkungan dan ketahanan pangan, menghadapi perubahan iklim global yang semakin kompleks dan mempengaruhi kehidupan secara luas.
Insentif Rp 300 Miliar untuk Jaga Inflasi
Arief Prasetyo Adi menyebutkan pemerintah telah memberikan insentif pangan total senilai lebih dari Rp300 miliar kepada daerah-daerah guna menjaga inflasi.
Salah satunya juga untuk menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman El Nino yang bisa berdampak pada krisis kekeringan.
“Tadi pagi Bu Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan insentif lebih dari Rp300 miliar kepada daerah-daerah yang bisa menjaga inflasinya. Itu diberikan ada yang Rp10 miliar, Rp12 miliar, Rp9 miliar untuk intervensi,” ujar Arief.
Dia menyatakan, persoalan ketahanan pangan nasional memang menjadi perhatian khusus pemerintah di tengah ancaman El Nino. Selain insentif, pemerintah juga sudah menetapkan anggaran untuk pangan hingga sekitar Rp104 triliun pada tahun ini.
Menurutnya, upaya menjaga ketahanan pangan bukan hanya tugas pemerintah pusat, melainkan juga perlu dukungan dari pemerintah daerah untuk menjaga stock pangan masing-masing.
Arief juga meminta masyarakat tidak perlu khawatir perihal cadangan pangan untuk menghadapi ancaman El Nino. Sebab pemerintah telah memastikan bahwa stok komoditas pangan strategis nasional dalam kondisi aman sampai dengan akhir tahun ini.