Bapanas Tanggapi Keluhan Pedagang Pasar, Harga Gula-Migor Naik Jelang Akhir Tahun
Inkopas mendapati temuan lonjakan harga beberapa komoditas bahan pokok menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS, JAKARTA - Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas) mendapati temuan lonjakan harga beberapa komoditas bahan pokok menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Komoditas bahan pokok yang dimaksud yakni minyak goreng dan gula.
Hal ini diungkapkan Ketua Harian Inkopas, Andrian Lame Muhar saat dirinya menghadiri rapat dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Kantor Pusat Bapanas, Jakarta, Kamis (5/12/2024).
Awalnya, Andrian mengungkapkan, bahwa rata-rata harga dan jumlah stok komoditas bahan pokok cenderung normal jelang akhir tahun.
"Harga stabil, jadi saya tidak panjang lebar karena harga masih stabil. Tadi saya cek ke seluruh anggota saya, tidak ada masalah bahan-bahan pangan," ungkap Andrian Lame.
Untuk kedua komoditas yakni gula pasir dan minyak goreng, khususnya dengan merek Minyakita, disebut berada di level yang cenderung tinggi.
Sebagai contoh, harga Minyakita tercatat ada yang disebut menembus di level Rp16.000 per liter. Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) dipatok Rp15.700 per liter.
Sementara gula juga menembus angka Rp17.500 per kilogram.
"Ada catatan minyak goreng dan gula. Minyak goreng dan gula itu, khususnya Minyakita, itu agak sedikit di atas HET Rp15.700, tapi itu bisa Rp16.000 ke atas," bebernya.
Bagi para pedagang pasar, lanjut Andrian, fenomena ini tak terlalu mengkhawatirkan karena stok tak langka.
"Tapi itu tak jadi masalah. Karena pedagang pasar itu linear. Ketika harga naik kami untung Rp100, ketika harga turun kami juga hanya ambil untung Rp100 juga," papar Andrian.
Baca juga: Jelang Akhir Agustus 2024, BPS: Harga Beras dan Minyak Goreng Mengalami Kenaikan
"Jadi di sini kami terima kasih banyak ke Pemerintah, telah mendukung kami. Yang terpenting barang jangan sampai langka," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, terjadinya tren kenaikan gula pasir dan minyak goreng disinyalir karena adanya gangguan pada jalur distribusi.
Baca juga: Pemerintah Relaksasi Harga Gula Konsumsi, Naik Jadi Rp 17.500 per Kg
Terkait stok, Arief menjamin saat ini jumlahnya berada dalam batas yang sangat aman.
"Harusnya gula tidak naik ya. Ini grafik, jadi gula penuh. Kalau Bapak (Andrian) di pasar tidak ada gula, nanti koordinasi dengan Pak Deputi (Bapanas). Gula penuh stok banyak. Minyak juga Ketersediaan ada. Nah yang seperti ini tolong pak deputi ini cuma masalah distribusi berarti," pungkasnya.