Mulai Tahun Depan Hanya Masyarakat yang Telah Terdaftar Boleh Beli LPG Kg: Perlu Menunjukkan KTP
Pertamina sebagai badan usaha pelaksana diberikan waktu hingga 31 Desember 2023 menyelesaikan registrasi atau pendataan pada masyarakat.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, - Pembelian LPG 3 kilogram (Kg) mulai tahun depan akan dibatasi, sehingga tidak semua orang dapat melakukan pembelian gas subsidi tersebut.
Masyarakat yang dapat membeli LPG3 kg yaitu telah terdaftar di Pertamina dan akan dicocokan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, Pertamina sebagai badan usaha pelaksana diberikan waktu hingga 31 Desember 2023 menyelesaikan registrasi atau pendataan pada masyarakat.
Baca juga: Pertamina: Stok LPG 3 Kg Aman Sampai Dua Minggu ke Depan
"Kami dukung Pertamina melakukan registrasi ini dan (kebijakan) akan dijalankan tahun depan (2024) yang registrasi yang akan dilayani oleh Pertamina, semoga dapat diselesaikan tepat waktu," kata Tutuka dikutip dari Kontan, Jumat (4/8/2023).
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Maompang Harahap menegaskan, pendataan tersebut dilakukan bukan membatasi pembeli LPG 3 kg melainkan untuk memastikan program LPG 3 kg tepat sasaran.
Ia mengatakan, masih bisa membeli LPG 3 kg di pangkalan dengan menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga (KK).
"Dalam tahap pendataan ini tidak ada batasan pembelian tabung LPG 3 kg, masyarakat dapat membeli di pangkalan atau sub penyaluran resmi Pertamina hanya perlu menunjukkan KTP atau kartu keluarga dan apabila sudah terdata dalam sistem maka cukup menunjukkan KTP untuk pembelian selanjutnya," kata Maompan.
Menurutnya, sosialisasi terkait transformasi pembelian LPG 3 kg dengan registrasi sudah dilakukan sebanyak 5 gelombang untuk 411 kabupaten/kota tersebar di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan Sulawesi.
Adapun per 31 Juli 2023, sekitar 6,5 juta konsumen telah melakukan transaksi dalan sistem berbasis website.
"Dan pemerintah bersama kepolisian dan Pertamina sebagai badan usaha pelaksana melakukan pengawasan dan memberikan sanksi kepada agen pangkalan atau oknum yang melakukan pelanggaran LPG 3 kg," ujarnya.
Maopang mengatakan, registrasi pada masyarakat yang hendak membeli LPG 3 kg ini juga bertujuan untuk menyempurnakan pendistribusian LPG 3 kg sehingga terhindar dari penyalahgunaan.
"Transaksi secara manual dalam lookbook pangkalan rawan manipulasi sehingga tidak mampu menunjukkan profil pembeli LPG 3 kg yang sesungguhnya, proses pendataan dan pencocokan data pengguna yang sedang berlangsung diharapkan dapat menjawab tantangan tersebut," ucapnya.
Separuh Kuota LPG 3 Kg Telah Disalurkan
Kementerian ESDM mengungkapkan, sebanyak 58 persen kuota LPG subsidi 3 kilogram telah didistribusikan ke masyarakat.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, angka tersebut merupakan data per 31 Juli 2023. Dengan demikian, kuota LPG 3 Kg tersisa 42 persen atau 3,36 juta metrik ton.
Diketahui, kuota LPG 3 Kg yang ditetapkan oleh Pemerintah pada tahun ini sekitar 8 juta metrik ton (MT).
"Untuk konsumsi hingga akhir tahun ini betul-betul kita memantau. Untuk per 31 Juli 2023 (kuota yang tersalurkan) 58 persen dari kuota," ucap Tutuka dalam konferensi pers terkait LPG di Jakarta, Kamis (3/8/2023).
Dalam kesempatan yang sama, PT Pertamina (Persero) memastikan ketahanan stok LPG secara nasional dalam keadaan aman, baik LPG subsidi maupun nonsubsidi, yakni berada di angka keamanan hingga 14 hari ke depan.
Baca juga: Usai LPG 3 Kg Langka, Kuota BBM Subsidi Diproyeksi Tak Cukup Penuhi Permintaan Hingga Akhir 2023
Hal ini diungkapkan Pertamina sebagai respon adanya isu kelangkaan pasokan LPG khususnya LPG 3 Kilogram di sejumlah wilayah di Indonesia.
Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina, Alfian Nasution mengatakan, Perseroan akan terus menjaga stok LPG di kisaran angka 14-15 hari ke depan.
"Dari sisi kesiapan stok yang telah dilakukan, bahwasanya stok LPG berkisar 14 hari, dan ini cukup aman. Prognosa kami sampai akhir tahun akan menjaga stok di 14 hingga 15 hari," ungkap Alfian.
Ia juga mengungkapkan, pada Juli 2023 memang terjadi peningkatan pembelian LPG di sejumlah wilayah.
Tercatat, volume penjualan secara nasional berada di angka 690.000 metrik ton, atau meningkat 5 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Peningkatan ini diakibatkan adanya perayaan hari libur nasional pada Juli 2023, sehingga peningkatan ini berdampak kepada distribusi LPG 3 kilogram.
"Jadi pasokan yang kita lakukan di bulan Juli pada dasarnya sudah ditambah," papar Alfian.
"Ketahanan stok akan kita lakukan dengan cara baik produksi di dalam negeri maupun impor. Saya yakin akan ada di posisi 14-15 hari," tukasnya.
Masyarakat Mampu Diminta Beralih ke LPG non-subsidi
PT Pertamina (Persero) melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat agar LPG bersubsidi hanya digunakan bagi masyarakat sesuai sasaran yang ditetapkan Pemerintah yakni kelompok kurang mampu dan usaha kecil dan mikro.
Hal itu ditegaskan Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan, Selasa (1/8/2023).
“Bagi masyarakat mampu yang masih menggunakan LPG 3Kg agar beralih ke LPG Non Subsidi, agar saudara-saudara kita yang membutuhkan tetap dapat menggunakan haknya," ucap Fadjar.
Pertamina bersama Pemerintah Daerah dan aparat kepolisian bergerak cepat mengecek langsung ketersediaan LPG Subsidi 3 Kg dengan melakukan Sidak dan Pemantauan di 255 titik untuk memastikan pasokan LPG Subsidi di daerah aman dan tepat sasaran.
Sidak dan Pemantauan dilakukan hingga tingkat pangkalan di seluruh wilayah di Indonesia, mulai dari Sumatra Bagian Utara (5 titik), Sumatra Bagian Selatan (7 titik), Jawa Bagian Barat (83 titik), Jawa Bagian Tengah (78 titik), Jawa Timur dan Bali (16 titik), Kalimantan (59 titik), dan Sulawesi (7 titik).
PT Pertamina Patra Niaga (PPN) selaku Subholding Commercial & Trading berkolaborasi dengan pihak terkait, yakni Pemerintah Daerah, DPRD dan Kepolisian Daerah dalam melaksanakan Sidak dan Pantauan di lapangan secara langsung.
Fadjar menjelaskan bahwa Pertamina secara proaktif memantau dan melakukan langkah-langkah positif seperti Sidak dan Operasi Pasar apabila diperlukan dalam rangka memastikan pasokan LPG 3 Kg aman dan penyaluran kepada masyarakat yang membutuhkan bisa tepat sasaran.
Pemantauan distribusi LPG Subsidi juga dilakukan Pertamina Pusat di daerah-daerah melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Command Center (PIEDCC) dan kunjungan langsung Direktur Utama Pertamina (Persero) Nicke Widyawati ke sejumlah daerah.
Menurut Fadjar, hasil dari sidak dan operasi pasar yang telah dilakukan menunjukkan dampak positif. Pasokan LPG 3 Kg di beberapa daerah dalam kondisi aman dan terkendali tanpa adanya kekurangan suplai dan tidak terjadi antrean.
"Kami terus melakukan pemantauan lapangan secara serentak di seluruh wilayah kerja dan setelah itu langsung melakukan operasi pasar bagi daerah yang memerlukan. Dampaknya baik, di banyak daerah pasokan aman,” ujar Fadjar.