Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Belum Ada Produksi Baterai Kendaraan di RI, Pemerintah Mundurkan Target 40 Persen TKDN Mobil Listrik

Baterai menjadi komponen terpenting dalam mobil listrik, dimana komponen ini bisa memenuhi TKDN hingga 50 persen.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Belum Ada Produksi Baterai Kendaraan di RI, Pemerintah Mundurkan Target 40 Persen TKDN Mobil Listrik
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto (ketiga kiri) bersama Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (ketiga kanan), Pj Bupati Tangerang Al Muktabar (kiri) dan Ketua Umum GAIKINDO Yohannes Nangoi (kedua kiri) saat pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023). GIIAS 2023 yang berlangsung 10 - 20 Agustus 2023 diikuti lebih dari 25 merek kendaraan penumpang dan komersil anggota GAIKINDO serta menghadirkan produk mobil baru dan konsep serta sepeda motor. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pemerintah mengundurkan target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 40 persen untuk produksi mobil listrik.

Awalnya program ini diharapkan bisa terealisasi pada 2024, namun dengan belum adanya produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia membuat pemerintah memundurkan rencana tersebut.




"Relaksasi TKDN untuk mobil EV kita lakukan supaya menarik bagi investor. Kita akan relaksasi untuk 40 persen TKDN yang awalnya 2024, kita akan relaksasi dimundurkan 2026. Setelah 2026 baru kita kejar sampai tahun 2030 agar nilai TKDN bisa 60 persen," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai meninjau GIIAS 2023, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023).

Baca juga: Mitsubishi Tambah Investasi Rp 5,7 Triliun di Indonesia, Produksi Mobil Listrik Lokal Kian Santer

Agus menekankan, target TKDN 40 persen pada 2026 bukan berarti hanya akan mencapai angka tersebut, namun diharapkan bisa diatasnya.

"Bukan berarti bahwa tahun 2026 itu baru bisa tercapai TKDN 40 persen, karena semua nanti tergantung pada baterai," ungkapnya.

Menperin menjelaskan, baterai menjadi komponen terpenting dalam mobil listrik, dimana komponen ini bisa memenuhi TKDN hingga 50 persen.

BERITA TERKAIT

"Baterai itu sudah merupakan komponen 40-50 persen dari mobil listrik. Ketika nanti Indonesia sudah mulai memproduksi baterai, maka nilai TKDN bisa lebih cepat di atas 40 persen," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas