Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sri Mulyani Beberkan Ekonomi Indonesia dan India Kuat, PMI Manufaktur di Atas 50 Persen

Indonesia dan India menjadi negara dengan perekonomian kuat dilihat berdasarkan Purchasing Managers Index manufaktur

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
zoom-in Sri Mulyani Beberkan Ekonomi Indonesia dan India Kuat, PMI Manufaktur di Atas 50 Persen
YouTube Kemenkeu
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani saat konferensi pers bertajuk APBN Kita yang ditayangkan di YouTube Kemenkeu 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan Indonesia dan India menjadi negara dengan perekonomian kuat dilihat berdasarkan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur di akhir Juli 2023.

Bendahara negara itu mengatakan, PMI Indonesia per Juli 2023 mencapai 53,3 persen. Sedangkan India menyentuh 57,8 persen.

"Kalau kita lihat di Indonesia dan India adalah dua negara yang memiliki ekonomi yang kuat dan mengalami pertumbuhan yang tinggi," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Menkeu Sri Mulyani: APBN hingga Juli 2023 Surplus Rp 153,5 Triliun

Dikatakan Menkeu Sri Mulyani, dari beberapa negara yang memiliki PMI manufaktur diatas 50 persen, hanya 9,1 persennya dalam posisi ekspansi.

"Artinya ekspansi namun tren nya melambat. Hanya 18,2 persen negara-negara yang PMI manufakturnya ekspansi dan sekaligus menguat atau akseleratif. Ini termasuk Indonesia, India, Filipina dan Meksiko," ungkapnya.

Menkeu Sri Mulyani memaparkan, PMI manufaktur global dalam posisi yang kontraktif yaitu dibawah 50 persen. Hal itu terjadi di negara-negara Eropa dan Tiongkok yang merupakan negara besar dengan PMI lemah.

Berita Rekomendasi

"Kalau di Eropa sangat turun. Tiongkok masih di 49,2 persen. Amerika Serikat juga negatif dan Jepang juga negatif. Negara besar yang semuanya dalam posisi PMI manufaktur dibawah 50 persen," tuturnya.

Menurut Sri Mulyani, pelemahan PMI manufaktur turut terjadi di negara Vietnam. Hal itu imbas dari perekonomian global yang melemah.

Baca juga: PMI dan IKI Indonesia Cenderung Turun, Menperin: Industri Hadapi Tantangan Suplai

"Vietnam yang selama pandemi justru kinerja yang menguat sekarang mengalami pelemahan di 48,7 persen, dan Malaysia 47,8 persen.

Adapun jika dilihat dari total negara yang disurvei PMI manufaktur, Sri Mulyani berujar sebanyak 72,7 persen negara-negara tersebut berada dalam aktivitas manufaktur yang kontraktif.

"Ini sangat besar. Artinya perekonomian dunia di cirikan dengan mayoritas negara kondisi kegiatan manufakturnya melambat," tegas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas