Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penyaluran Biodiesel B35 Jadi Langkah Pertamina Patra Niaga Turunkan Emisi Gas dari BBM

PT Pertamina Patra Niaga dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terus mendorong penggunaan biofuel

Penulis: Sanusi
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penyaluran Biodiesel B35 Jadi Langkah Pertamina Patra Niaga Turunkan Emisi Gas dari BBM
istimewa
PT Pertamina Patra Niaga dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terus mendorong penggunaan campuran bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel, salah satunya Biodiesel. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terus mendorong penggunaan campuran bahan bakar nabati (BBN) atau biofuel, salah satunya Biodiesel.

Selama kurun waktu 7 tahun terakhir, tingkat pencampuran Biodiesel terus ditingkatkan, sejak Februari 2023 baurannya ditetapkan sebesar 35 persen atau B35.

Pertamina Patra Niaga menyambut baik program Biodiesel ini. Per Agustus 2023, 119 Terminal BBM yang dikelola oleh Pertamina di seluruh wilayah Indonesia sudah mendistribusikan B35 untuk dapat dikonsumsi oleh kendaraan masyarakat.

Baca juga: Pengembangan Biofuel Terus Didorong Agar Jadi Alternatif Pengganti Bahan Bakar Fosil

“Sesuai dengan roadmap penyaluran B35 di 2023, Pertamina Patra Niaga telah menyesuaikan penyaluran B35 diseluruh Terminal BBM yang dikelola, jadi 100 persen SPBU di seluruh Indonesia telah menyediakan B35,” kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.

Riva melanjutkan, selain penyaluran ke SPBU, B35 juga disalurkan bagi konsumen atau mitra industri strategis Pertamina sebagai upaya memaksimalkan program bahan bakar nabati yang dijalankan di Pertamina Patra Niaga.

“Transisi energi ke arah BBM yang lebih ramah lingkungan dan Biofuel akan terus Pertamina Patra Niaga jalankan. Ini menjadi dukungan serta kontribusi kami dalam mengurangi emisi dari sektor transportasi lewat penggunaan bahan bakar yang lebih baik. Ini adalah langkah kami mendukung target nasional bauran energi baru terbarukan sebesar 31 persen di tahun 2050, serta cita-cita Net Zero Emission Indonesia 2060,” tukas Riva.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut implementasi Biodiesel sangat berdampak positif. Pada tahun 2022, penyaluran 10.5 juta Kilo Liter (KL) B30 atau bauran nabati sebesar 30 persen berdampak positif terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca sekitar 27,8 juta ton CO2, belum lagi dari segi menghemat devisa negara hingga 8,34 miliar dolar AS dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 1,3 juta orang.

Baca juga: Honda Jet Jepang Gunakan Biofuel Berhasil Terbang dari Haneda ke Kagoshima

Berita Rekomendasi

“Kita tingkatkan mandatori Biodiesel dan ini sebagai subtitusi bahan bakar Solar yang digunakan di mesin diesel, dan juga membawa Indonesia dengan energi yang ramah lingkungan. Pemerintah mendorong BUMN seperti Pertamina dan PLN untuk menggunakan produk yang lebih sustainable dan mendorong ini sebagai Key Performance Indicator pada direksi yang bergerak di bidang energi,” ungkap Airlangga saat menyampaikan key note speech dalam acara Implementasi Mandatori Biodiesel B35 (31/1/2023).

Berkaca dari implementasi B30, B35 diharapkan dapat memberikan dampak yang makin signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca, diproyeksikan bahkan mengurangi hingga 34.9 juta ton CO2 dari perkiraan penyerapan B35 sebesar 13.15 juta KL.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas