Ukraina Disebut Makin Putus Asa, Incar Pusat Perekonomian Rusia Dihancurkan
Semua penerbangan ke dan dari Bandara Vnukovo di barat daya Moskow dihentikan sementara sebagai tindakan pencegahan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Ukraina disebut mengincar pusat perekonomian di Rusia untuk dihancurkan, bukan hanya lokasi militer.
Pasukan Volodymyr Zelensky berusaha menghancurkan gedung-gedung tinggi dengan drone.
Hal ini diungkapkan oleh Walikota Moskow Sergey Sobyanin dalam sebuah posting Telegram pada pukul 4:20 pagi.
Baca juga: AS Kirimi Senjata Ukraina Dengan Senapan Bekas Sitaan Dari Penjahat
Sobyanin mengungkapkan, satu drone dicegat dan jatuh di dekat gedung tinggi Kota Moskow, otoritas lokal dan Kementerian Pertahanan mengkonfirmasi pada Jumat (18/8/2023) pagi.
Daerah-daerah perkantoran keuangan di Moskow menjadi incaran militer agar mempengaruhi perekonomian Rusia.
“Malam ini, pasukan pertahanan udara menghancurkan drone selama percobaan serangan di Moskow. Puing-puing UAV jatuh di area Expocenter, tanpa kerusakan signifikan pada bangunan,”kata Sobyanin.
Salah satu lokasi yang menjadi sasaran adalah gedung pencakar langit dan wilayah konvensi utama di Moskow di mana beberapa orang Eropa berada.
Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan singkat bahwa drone itu dicegat sekitar pukul 04:00, dengan puing-puingnya menyimpang dan menabrak "kompleks non-perumahan" di Kota Moskow.
Tidak ada laporan langsung tentang korban atau cedera, tetapi "layanan darurat sedang bekerja di tempat kejadian," menurut pihak berwenang.
Semua penerbangan ke dan dari Bandara Vnukovo di barat daya Moskow dihentikan sementara sebagai tindakan pencegahan.
Baca juga: AS Kirimi Senjata Ukraina Dengan Senapan Bekas Sitaan Dari Penjahat
Dalam beberapa minggu terakhir, Ukraina telah meningkatkan upayanya untuk menargetkan Moskow dengan serangan pesawat tak berawak, yang sebagian besar tidak berhasil.
Pada akhir Juli, mengomentari serangan pesawat tak berawak Ukraina yang berulang di Moskow, sekretaris pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa itu tampak seperti "tindakan putus asa" yang dia klaim dimotivasi oleh kegagalan Kiev untuk menembus garis Rusia selama serangan balasannya yang sangat digembar-gemborkan.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina telah kehilangan lebih dari 43.000 tentara dan hampir 5.000 peralatan militer sejak dimulainya serangan pada awal Juni.