Tiga Cara Jitu Kementerian Pertanian Dongkrak Daya Saing Hortikultura
Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki tiga strategi untuk meningkatkan daya saing hortikultura.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki tiga strategi untuk meningkatkan daya saing hortikultura.
Pertama, pengembangan kampung hortikultura, yakni sayuran, buah, tanaman obat, dan florikultura.
Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan Muhammad Taufiq Ratule mengatakan, pengembangan kampung hortikultura ini mengusung konsep one village one variety.
Baca juga: Mentan SYL Siap Laksanakan Perintah Presiden, Tanam Kedelai dan Perbesar Produksi Hortikultura
"Jadi, satu desa satu varietas yang dikelola 5-10 per hektar dan melibatkan offtaker di dalamnya, termasuk jaringan pasarnya dan penguatan kelembangaan," katanya dalam acara diskusi publik daring, Selasa (22/8/2023).
Dalam strategi ini, Kementan menyediakan bantuan berupa benih bermutu, saprodi (pupuk organik, anorganik, kaptan, dll), dan pengendali organisme pengganggu tanaman ramah lingkungan.
Kemudian, ada bantuan berapa sarana dan prasarana pascapanen serta pengolahan, kemudian registrasi kampung dan sertifikasi produk.
"Diharapkan bisa jadi kawasan korporasi bukan hanya untuk produksi dalam negeri, tetapi juga untuk menjadi desa untuk ekspor. Sampai tahun ini ada sekitar 6.000 kampung," ujar Taufiq.
Kedua adalah penumbuhan UMKM hortikultura. Guna menggenjot hilirisasi dan daya saing, Kementan memberi bantuan berupa bangunan bangsal pascapanen, sarana/alat pascapanen, serta sarana/alat pengolahan.
"Kita beri bantuan alat-alat pascapanen termasuk pendampingan dan alhamdulilah sudah ada 440 UMKM sampai 2022. Dengan penumbuhan yang ada, (UMKMnya) sudah melakukan ekspor dengan program kita," kata Taufiq.
Baca juga: Ini Usulan Solusi HIPMI untuk Percepat Pengembangan Hortikultura Indonesia
Ketiga adalah mondernisasi hortikultura melalui pengembangan Sistem Informasi (SI) kegiatan pembangunan hortikultura dari hulu hingga hilir.
"Ini termasuk saat El Nino banyak membantu membangun green house farming, sistemnya sudah digital," tutur Taufiq.
"Ada beberapa yang sudah kita kembangkan di Malang, Cianjur, dan lain-lain," lanjutnya.