Sistem Cerdas Pengendalian Lalu Lintas di Kota Solo Tersertifikasi, Bisa Tingkatkan Keselamatan
Sistem secara otomatis akan mengoptimalkan waktu siklus lampu lalu lintas pada persimpangan untuk menghindari terjadinya kemacetan yang parah.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Intellligent Traffic Control System (ITCS) atau sistem pengendalian lalu lintas cerdas dari PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (PT TKDN) resmi peroleh sertifikasi VV&E (Verifikasi, Validasi dan Evaluasi) dari Intelligent Transportation System Association of Indonesia.
Sistem ini telah diterapkan di Kota Solo, dimana bisa membantu mengurai kemacetan di persimpangan lampu merah, karena telah dilengkapi dengan teknologi AI Digital Twin 3D Generasi ke-5 dan teknologi AI Predictive Modelling.
Sistem secara otomatis akan mengoptimalkan waktu siklus lampu lalu lintas pada persimpangan untuk menghindari terjadinya kemacetan yang parah.
Baca juga: 352 Pelanggaran Lalu Lintas Kickboard Elektrik Selama Juli 2023 di Tokyo Jepang
Sistem ini juga memiliki fitur bus priority dimana transportasi publik bisa diprioritaskan untuk mendapat lampu hijau ketika melewati persimpangan.
Direktur Utama PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk David Santoso, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas sistem ITCS agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.
"Saya berharap ITCS di kota Solo dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia untuk tidak ragu mengembangkan sistem pengendalian lalu lintas yang lebih modern dan efisien apalagi teknologi ITCS kami sudah teruji, serta dapat menyesuaikan dengan kondisi riil lalu lintas di Indonesia," tutur David, Selasa (22/8/2023).
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, menyebut sistem ini bisa membantu masyarakat untuk mulai tertarik menggunakan transportasi umum.
"Penerapan teknologi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas ini sangat baik dilakukan sehingga dapat mendorong masyarakat untuk bermobilisasi menggunakan transportasi publik," ungkap Gibran.