Imbas EUDR, Zulhas Minta Mendag Zulhas Negara-negara Eropa Tak Persulit Masuknya Produk Indonesia
Hal itu sebagai dampak dari kebijakan European Union Deforestation-free Regulation (EUDR) oleh Uni Eropa.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta kepada Mendag negara-negara Eropa agar meminimalisir hambatan produk Indonesia masuk ke Uni Eropa.
Hal itu sebagai dampak dari kebijakan European Union Deforestation-free Regulation (EUDR) oleh Uni Eropa.
Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa EUDR berpotensi berdampak negatif terhadap ekspor produk unggulan Indonesia seperti sawit, kopi, karet, dan kayu.
Baca juga: Bertemu Mendag Thani, Zulhas Janji Buatkan Business Forum bagi Pengusaha UAE di Indonesia
Adapun permintaannya disampaikan di sela G20 Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) di Jaipur,
India.
Kepada Menteri Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Liesje Schreinemcher, Zulhas meminta dukungan Negara Kincir Angin agar Uni Eropa tidak menerapkan kebijakan perdagangan yang dapat berdampak pada petani Indonesia.
"Kami meminta dukungan kepada Pemerintah Belanda agar meminimalisir hambatan bagi produk Indonesia yang telah memenuhi aspek berkelanjutan untuk masuk ke Uni Eropa,” kata Zulhas dikutip dari keterangan resmi, Senin (28/8/2023).
Kemudian, Zulhas juga berdialog dengan Menteri Perdagangan, Daya Tarik Ekonomi, dan Warga Negara Prancis di Luar Negeri Olivier Becht.
Ia meminta dukungan Prancis untuk mendorong kerja sama Uni Eropa dengan Indonesia agar dapat memastikan tidak ada hambatan akses pasar produk-produk Indonesia di kawasan tersebut.
Ketua Umum Partai PAN itu berharap bisa terwujud kerja sama yang lebih baik lagi antara Indonesia dan Uni Eropa.
Baca juga: Bertemu Mendag Singapura, Zulhas Ungkap Kesepakatan Bentuk Kelompok Kerja Dorong Kinerja Perdagangan
"Indonesia tidak menghambat produk-produk dari Uni Eropa, khususnya Prancis," kata Zulhas.
"Tapi di sisi lain, Uni Eropa mengeluarkan EUDR yang mengancam petani di Indonesia,” lanjutnya.
Zulhas mengatakan, banyak sektor bisnis yang dapat dijajaki dan dikembangkan antara Indonesia dan Prancis, di mana saat ini perdagangan kedua negara sekitar EUR 3 miliar.
“Banyak perusahaan Prancis yang berinvestasi di Indonesia dan total perdagangan kedua negara yang sekitar EUR 3 miliar berpotensi untuk terus dikembangkan," ujar Zulhas,
"Kami akan membantu pelaku usaha kedua negara untuk menjalin kerja sama dan meningkatkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Prancis,” sambungnya.