400 Ribu Ton Beras Impor akan Tiba Akhir Tahun Ini, Bulog Pastikan Tak Ada Penambahan
Indonesia akan kedatangan 400 ribu ton beras pada akhir tahun ini. Jumlah tersebut merupakan kloter terakhir dari total 2 juta ton
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia akan kedatangan 400 ribu ton beras pada akhir tahun ini.
Jumlah tersebut merupakan kloter terakhir dari total 2 juta ton beras impor yang ditargetkan tahun ini.
Diketahui, Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras sepanjang tahun ini.
Baca juga: Bulog Sebut 300 Ribu Ton Beras Impor dari Vietnam Bakal Masuk pada Februari 2023
Direktur Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, beras impor ini akan tiba pada akhir November atau awal Desember tahun ini dan tidak akan ada penambahan lagi.
"Enggak lah (tidak tambah beras impor, red). Pokoknya itu sudah kuota kita yang harus kita selesaikan. Itu sudah cukup. Makanya sekarang kita harus segera menggelontorkan supaya tidak menumpuk di gudang," kata Buwas, sapaan akrabnya, kepada wartawan di Jakarta, dikutip pada Selasa (29/8/2023).
Ia mengatakan, mekanisme penyaluran beras impor sudah tidak lagi dilakukan dengan cara menumpuk di satu tempat, tapi langsung ke wilayah tujuan.
"Jadi sekarang kita tidak tumpuk di satu tempat. Kalau dulu kan banyak di Jawa. Umpamanya di Jakarta dan di Jawa Timur. Sekarang enggak. Langsung dikirim ke daerah-daerah, bahkan di Papua pun kita langsung kirim dari Thailand," ujar Buwas.
Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, transfer cadangan beras pemerintah dari 2023 ke 2024 lebih dari satu juta ton.
"Jadi itu mau kita spend untuk stabilisasi akhir tahun dan awal tahun," kata Arief.
Sebagai informasi, Bulog kini menggelontorkan beras SPHP ke banyak pasar tradisional dan ritel modern di Tanah Air dengan banderol Rp47 ribu per 5 kilogram.