Bulog Akan Luncurkan Beras Kemasan 1 Kg, Minta Masyarakat Tak Timbun
Stok beras di Indonesia diklaim aman. Bulog pun meminta agar masyarakat tak menimbun dan tidak belanja berlebih.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stok beras di Indonesia diklaim aman. Bulog pun meminta agar masyarakat tak menimbun dan tidak belanja berlebih.
Bulog jaga saat ini tengah menggelontorkan beras SPHP di pasar tradisional dan ritel modern yang dibanderol Rp47 ribu per 5 kilogram.
Baca juga: Harga Beras Naik, Begini Instruksi Mendagri Tito Karnavian Pada Pemda
"Saya perlu sampaikan pada seluruh masyarakat, khususnya yang memerlukan beras, ini tidak usah takut. Datang saja ke pasar-pasar. Bulog sudah menyiapkan semuanya ini. Jadi beras SPHP ini ada di seluruh pasar," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, dikutip pada Selasa (29/8/2023).
Dibekali stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,6 juta ton, Buwas memastikan masyarakat tidak perlu khawatir akan keberadaan stok beras.
"Bulog memiliki stok yang sangat aman untuk kebutuhan stabilisasi harga beras sepanjang tahun," kata pria yang akrab disapa Buwas.
Baca juga: Tak Ingin Harga Menjadi Mahal, Buwas Ogah Distribusikan Beras Bulog Curah Ukuran 50 Kg
Mantan Kepala Bareskrim Polri ini menyebut penyaluran beras SPHP yang sudah berjalan mulai awal tahun ini akan digencarkan melalui para pedagang pengecer.
"Untuk itu kami perlu lihat langsung dan memastikan program ini berjalan tepat sasaran,” ujar Buwas.
Ia mengatakan pihaknya senantiasa memantau secara terus menerus situasi sekarang ini.
Bulog Akan Luncurkan Beras SPHP Kemasan 1 Kilogram
Perum Bulog akan menyediakan beras SPHP tak hanya dalam bentuk kemasan 5 kilogram, tapi juga 1 kilogram.
Buwas mengatakan, hal itu sebagai upaya pihaknya menyediakan alternatif bagi masyarakat yang tak bisa membeli beras SPHP kemasan 5 kilogram.
"Bulog juga akan membuat packaging yang 1 kilogram. Jadi masyarakat yang nanti tidak bisa membeli 5 kilogram, akan diberikan yang nanti 1 kilogram," kata Buwas.
Mantan Kepala Bareskrim Polri itu mengatakan, akan secepatnya melakukan pendistribusian dari beras SPHP kemasan 1 kilogram.
"Pokoknya kita akan secepatnya dan akan sesuaikan. Kita kan sudah ada produksinya 1 kilogram, tinggal nanti kita edarkan kebutuhan masyarakat seperti apa yang sekarang ada," ujar Buwas.
Saat ini, Bulog tengah mengkonsentrasikan pendistribusian beras SPHP dengan kemasan 5 kilogram.
Baca juga: Update Harga Bahan Pangan 28 Agustus: Beras, Minyak dan Cabai Masih Dibanderol Naik, di Atas HET
Nantinya, untuk yang 1 kilogram, akan disuplai ke warung-warung.
"Yang kita konsentrasikan adalah 5 kilogram ini. Masyarakat ini kan membutuhkannya yang 5 kilogram untuk satu minggu minimal ya. Kita penuhi dulu," ujar Buwas.
"Nanti kalau di warung-warung yang butuh 1 kilogram. Dulu kan saya pernah buat juga sama yang 250 gram, tapi ternyata masyarakat tidak membutuhkan itu. Nah sekarang mungkin butuh itu bisa kita adakan lagi," lanjutnya.
Untuk harga kemasan 1 kilogram ini, ia mengatakan akan dibanderol Rp9.450 sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Alasan Tak Lagi Distribusikan Beras Curah
Buwas juga mengungkap alasan Bulog tak lagi mendistribusikan beras dalam bentuk curah atau 50 kilogram (kg).
Ia berujar, dari pengalaman yang terdahulu, jika didistribusikan secara curah, akan berdampak pada harganya di lapangan.
Adapun saat ini yang didistribusikan oleh Bulog adalah beras premium dengan nama beras SPHP (Stabilitas Pasokan Harga Pangan). Harganya Rp47 ribu per 5 kilogram.
"Kita tidak lagi mendistribusikan dengan bentuk curah atau 50 kg karena pengalaman yang sudah-sudah, kalau kita mendistribusikan dengan 50 kg atau bentuk curah, pasti jadinya harganya mahal di lapangan. Apa lagi beras Bulog sekarang itu premium," kata Buwas.