Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengusaha Se-Asia Tenggara Soroti Masalah Iklim Dunia di ASEAN Business and Investment Summit

Intuisi keuangan memegang peranan penting dalam mengerahkan modal dari sektor swasta dan menciptakan solusi keuangan

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pengusaha Se-Asia Tenggara Soroti Masalah Iklim Dunia di ASEAN Business and Investment Summit
Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
Chief Sustainability Officer, Standard Chartered Bank, Marisa Drew mengatakan, upaya kolaboratif antara lembaga pemerintah, sektor swasta, organisasi multilateral, serta masyarakat sipil sangat penting untuk mempercepat transisi energi yang adil di kawasan ASEAN. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chief Sustainability Officer, Standard Chartered Bank, Marisa Drew mengatakan, upaya kolaboratif antara lembaga pemerintah, sektor swasta, organisasi multilateral, serta masyarakat sipil sangat penting untuk mempercepat transisi energi yang adil di kawasan ASEAN.

Menurutnya, intuisi keuangan memegang peranan penting dalam mengerahkan modal dari sektor swasta dan menciptakan solusi keuangan bagi negara-negara berkembang, termasuk ASEAN.

Baca juga: PNM Berikan Literasi Keuangan, Dorong Pelaku Usaha Ultra Mikro Perempuan Naik Kelas

Hal tersebut dia sampaikan dalam diskusi panel bertema Decarbonizing Southeast Asia: Charting ASEAN’s Pathway to a Net-Zero Future, di acara ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) Minggu (3/9) kemarin.

"Kami percaya tidak ada satu bank manapun yang bisa membantu proses transisi menuju net zero dengan sendiri, dan karena itu memerlukan upaya kolaboratif," kata Marisa.

Marisa menyontohkan, keterlibatan Standard Chartered dalam inisiatif Just Energy Transition Partnership (JETP), yang mendorong adanya upaya bersama di tingkat global demi tercapainya dekarbonisasi.

Dia bilang, sebagai salah satu partisipan JETP, Standard Chartered berkontribusi dalam bentuk komitmen penyediaan modal, berbagi ide dan praktik terbaik, serta berinovasi untuk menghadirkan sumber-sumber alternatif pembiayaan baru.

Baca juga: Gandeng FEB UI Guna Perkuat Literasi Keuangan Syariah, BSI Targetkan 20 Juta Nasabah Tahun Ini

Berita Rekomendasi

Selain JETP, Standard Chartered juga turut berperan dalam terobosan lainnya dalam upaya peningkatan pembiayaan hijau.

"Kami adalah pemegang saham dan salah satu pendiri Climate Impact X, sebuah terobosan besar dalam menciptakan perdagangan karbon yang berfokus pada Asia di mana kita dapat membeli dan menjual carbon credit secara transparan untuk membantu mendanai transisi net zero," tutur dia.

Adapun Climate Impact X merupakan salah satu pelopor kehadiran bursa karbon di ASEAN yang dapat menjadi percontohan bagi banyak negara ASEAN lainnya.

Di sesi yang sama, Managing Director of the Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ) Yuki Yasui menyebut, pihaknya memiliki punya empat strategi pembiayaan untuk mendukung dekarbonisasi ekonomi riil.

Pertama, yaitu mendukung proyek-proyek ramah lingkungan dan perusahaan-perusahaan ramah lingkungan.

Kedua, pembiayaan terhadap perusahaan yang memiliki komitmen pencapaian emisi nol karbon. Ketiga, mendanai transisi perusahaan-perusahaan yang saat ini sedang berupaya melakukan dekarbonisasi.

Sedangkan yang terakhir, mendukung pensiun dini aset perusahaan yang tidak ramah lingkungan.

"Dan agar lembaga-lembaga keuangan benar-benar mau membiayai keempat kelompok pembiayaan ini, yang kita miliki adalah kerangka kerja umum yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga keuangan dalam implementasinya dan seperti sebuah rencana aksi," ujarnya.

Sementara itu, President of Kasikornbank Thailand Pipit Aneaknithi mengaku, sepakat bahwa upaya mencapai target iklim ini perlu dilakukan bersama-sama.

Menurut dia, masalah iklim tidak hanya menjadi masalah regional semata, tetapi perlu penanganan selaras secara global.

"Saya rasa ada beberapa hal yang ingin saya tegaskan kembali, yaitu bahwa hal ini berlaku secara regional, namun jangan lupakan keselarasan dengan global karena kita semua sedang bergerak menuju visi bersama yang global. Bukan hanya visi bersama regional saja. Ini adalah upaya global," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas