Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik di ASEAN, Moeldoko Ingin Ketersediaan SPKLU dari RI ke Malaysia
Jika Indonesia dan Malaysia akan bekerja sama dalam ekosistem kendaraan listrik, salah satu yang harus diperhatikan adalah ketersediaan SPKLU.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko buka suara soal kerja sama Indonesia dengan sejumlah negara ASEAN di bidang ekosistem kendaraan listrik.
Ia mengatakan kini pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri sedang menggodok format yang tepat.
"Kita sedang bicarakan di Kementerian Luar Negeri formatnya seperti apa sih sebenernya. Apakah itu dari hilir sampai hulu, atau hanya di hulunya," kata Moeldoko ketika ditemui di media center KTT ASEAN Ke-43 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: KTT ASEAN, PLN Kerahkan Lebih dari 900 Personel, 74 SPKLU Siap Beroperasi
Ia mencontohkan jika Indonesia dan Malaysia akan bekerja sama dalam ekosistem kendaraan listrik, salah satu yang harus diperhatikan adalah ketersediaan stasiun pengisiannya.
Contohnya jika ada yang hendak melakukan perjalanan darat dari Indonesia ke Malaysia, harus tersedia stasiun pengisian dayanya.
"Karena di hilir juga akan berkaitan dengan sistem charging battery itu yang sepertinya kalau ada pergeseran kendaraan Malaysia melalui darat ke Indonesia menggunakan kendaraan listrik bagaimana itu," lanjutnya.
Ia mengatakan, jangan sampai masyarakat bepergian ke Malaysia pakai mobil listrik kemudian tidak bisa melakukan pengisian daya.
Kemudian, jika kerja sama di bidang hulu, Moeldoko menyinggung soal ketersediaan sumber.
"Bisa bersama-sama menjadi bagian yang diarahkan untuk pembuatan baterai di kawasan ASEAN ini, berkaitan dengan investasi," ujar mantan Panglima TNI itu.