Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dalam Pertemuan East Asia Summit, Para Anggota Tegaskan Komitmen pada ASEAN Centrality dan AOIP

Jokowi tekankan pemimpin KTT Asia Timur memperkuat kerja sama dan mengutamakan dialog yang konstruktif untuk selesaikan konflik yang berkepanjangan.

Editor: Content Writer
zoom-in Dalam Pertemuan East Asia Summit, Para Anggota Tegaskan Komitmen pada ASEAN Centrality dan AOIP
Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memimpin jalannya KTT ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (7/09). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ikut mendampingi Presiden Joko Widodo memimpin jalannya KTT ASEAN. Dalam rangkaian KTT ke-43 ASEAN, terdapat Pertemuan East Asia Summit (EAS) ke-18 yang diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (7/09).

East Asia Summit yang merupakan ASEAN-Led mechanism, merupakan satu-satunya platform kawasan yang menyatukan RRT, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, Amerika Serikat, dan ASEAN dalam satu forum dialog. Inisiatif ini lahir pertama kali di tahun 2005 dan diikuti oleh ASEAN Plus Six (ASEAN, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan India), sebelum berkembang menjadi ASEAN Plus Eight (dengan penambahan Rusia dan Amerika Serikat) pada tahun 2011.

Pertemuan EAS tahun ini dihadiri oleh Kepala Pemerintahan/Negara dari negara-negara anggota atau yang mewakili, selain itu juga mengundang Bangladesh sebagai Chair Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook selaku Chair Pacific Island Forum (PIF).

Baca juga: Wapres AS Kamala Harris Pamit ke Presiden Jokowi Usai KTT Asia Timur

Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menekankan peran EAS sebagai forum premier kawasan untuk membahas isu-isu penting yang terjadi dan berkontribusi terhadap solusi atas permasalahan yang ada.

“Saya betul-betul minta kepada seluruh Pemimpin KTT Asia Timur untuk menjadikan forum ini sebagai tempat memperkuat kolaborasi, sebagai tempat memperkuat kerja sama, bukan justru mempertajam rivalitas. Saya mengajak pemimpin untuk menunjukkan wisdom, untuk menunjukkan kepemimpinannya agar pertemuan ini berhasil dan bermanfaat nyata bagi rakyat dunia,” tutur Presiden Joko Widodo.

Dalam forum ini, para pemimpin menegaskan komitmennya terhadap ASEAN Centrality dan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dalam menanggapi berbagai isu yang terjadi di kawasan mulai dari ketegangan di Semenanjung Korea, Selat Taiwan, dan Laut China Selatan hingga rivalitas antara negara-negara besar di kawasan. Forum ini juga menekankan kembali pentingnya komunitas internasional yang berbasis pada peraturan serta dialog yang konstruktif untuk penyelesaian konflik.

Baca juga: 4 Hal yang Beda di KTT ke-42 dan ke-43 ASEAN di Indonesia

Lebih lanjut, Joko Widodo mengajak para Pemimpin EAS untuk berkomitmen terus menjadikan kawasan ini menjadi epicentrum of growth. Komitmen ini diharapkan akan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik bagi semua.

Berita Rekomendasi

Dalam pertemuan ini, para pemimpin juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, termasuk untuk memperkuat konektivitas, rantai suplai, ketahanan energi dan pangan, transformasi digital hingga ekonomi berkelanjutan.

Baca juga: Pimpin KTT Asia Timur, Jokowi: Kita Semua Punya Tanggungjawab Tidak Ciptakan Perang Baru

Jokowi ingin memastikan kawasan Indo-Pasifik tetap kondusif dan sejahtera, terlebih jika dilakukan dengan cara bekerja sama dan KTT Asia Timur ditegaskannya sebagai bagian yang penting dalam upaya tersebut.

Untuk itu, para pemimpin KTT Asia Timur sepakat untuk mendukung terwujudnya kawasan sebagai pusat pertumbuhan dunia, dengan diadopsinya “East Asia Summit Leaders’ Statement on Maintaining and Promoting the Region as an Epicentrum of Growth”(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas